Doa yang Dianjurkan Rasulullah Untuk Pengantin Usai Akad Nikah

Senin, 22 Agustus 2022 – 13:54 WIB

VIVA Edukasi – Akad nikah merupakan proses penting dan sakral yang harus dilalui sebelum memasuki pintu gerbang baru yang dinamakan rumah-tangga. Setelah akad dilangsungkan, pengantin akan memasuki kehidupan yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Setelah dilakukannya akad nikah, suami atau istri sudah tidak lagi bebas melakukan apapun semau keinginannya seperti ketika mereka masih hidup sendiri. Akad nikah menjadikan keduanya memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dalam rumah tangga.

Akad nikah UAS-Fatimah.

Akad nikah UAS-Fatimah.

Photo :

  • Dokumentasi Abdul Ghofur via Nur Faishal/VIVA.

Pasangan akan melalui suka dan duka, berbagai permasalahan, ujian dan rintangan. Banyak mereka yang lulus dari cobaan itu, namun tidak sedikit pula yang goyah dan tumbang karenanya.

Oleh karena itu, mendoakan mempelai seusai ijab qabul pernikahan adalah hal penting yang harus diketahui dan dilakukan demi mengantar keduanya dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Menukil dari laman NU Online, doa tersebut dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Perihal mendoakan sepasang pengantin yang baru saja menjalani proses akad nikah.

Doa tersebut memohonkan keberkahan bagi kedua mempelai baik di kala keduanya dalam keadaan suka maupun ketika keduanya menghadapi suatu permasalahan yang tidak menggembirakan.

Akad nikah.

  

Berikut doa yang dicontohkan Rasulullah SAW ditulis dalam teks latin:

Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama‘a bainakuma fi khairin  

Artinya: “Semoga Allah memberkahimu dalam suka dan duka dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.”

Selain doa yang diajarkan oleh Rasulullah di atas kita juga bisa menambahi berbagai macam doa untuk kebaikan bersama khususnya bagi kedua mempelai. Di antara doa-doa yang sering dipanjatkan oleh para tokoh agama saat menghadiri acara ijab qabul pernikahan adalah sebagai berikut:

Allâhumma allif bainahuma kama allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahuma kama allafta baina sayyidina Ibrahim wa Sarah, wa allif bainahuma kama allafta baina sayyidina Yusuf wa Zulaikha- 

Wa allif bainahuma kama allafta baina sayyidina Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatina Khadîjatal kubra, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatina Fathimah az-Zahra.

Artinya: “Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adam dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”

Allahummaj’al hadzal ‘aqda ‘aqdan mubarakan ma’shûman wa alqi bainahuma ulfatan wa qararan dâiman wa lâ taj’al bainahumâ firqatan wa firâran wa khishâman wakfihima mu’natad dunya wal akhirah  

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah akad ini sebagai ikatan yang diberkahi dan dilindungi, tanamkan di antara keduanya kerukunan dan ketetapan yang langgeng, jangan Engkau jadikan di antara keduanya perpecahan, perpisahan dan permusuhan, dan cukupi keduanya bekal hidup di dunia dan akhirat.”

Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.

Tinggalkan Balasan