Pedagang Lawan Mendag Zulhas: Kenaikan Harga Telur Tertinggi dalam 5 Tahun

Merdeka.com – Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyayangkan ungkapan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang meminta untuk tidak meributkan kenaikan harga telur ayam ras. Menurutnya, menteri perdagangan seharusnya mendorong agar harga telur bisa turun.

Dia menjelaskan, persoalan telur ini sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp27.000 menuju Rp29.000, ke Rp30.000 bahkan sekarang sampai ke Rp32.000 per Kg.

“Ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir kementerian perdagangan bekerja, kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus di selesaikan bukan lari dari persoalan,” kata Abdullah, pada keterangan resmi, Selasa (23/8).

Pihaknya meminta kepada Kementerian Perdagangan agar melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan. Upaya yang dimaksud adalah mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus di lakukan ke depan bukan justru menyampaikan bahwa supply berlebih dan kita tidak boleh ribut.

“Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi. Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya,” tambahnya.

Harga telur kini tembus Rp 30.000 lebih per kilogram (Kg) dalam beberapa waktu terakhir. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) tampaknya tidak terlalu mempermasalahkan itu.

“Oh itu tidak seberapa kok. Jangan diributkan ya,” ujar Mendag Zulhas pendek di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (23/8).

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan juga sempat berkesimpulan, saat ini komoditas telur ayam mengalami kelebihan pasokan (oversupply), sehingga banyak yang dimatikan ketika menetas. Hal itu lantaran pemerintah khawatir harga telur menjadi rendah.

“Memang telur ada naik sedikit kemarin Rp 32.000 minggu lalu Rp 27.000 tapi sekarang Rp 29.000-30.000 per kilogram,” kata Mendag Zulhas di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. [azz]

Baca juga:
Bukan Over Supply, Ini Penyebab Utama Harga Telur Ayam Naik Jadi Rp33.000 per Kg
Australia Kekurangan Pasokan Telur, Stok di Supermarket Kosong
Resep Souffle Omelette dengan Keju, Inspirasi Menu Sarapan Lezat
Resep Telur Crispy Gurih dan Lezat, Cocok untuk Lauk Sehari-Hari


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan