AS Peringatkan tentang Serangan Rusia Terhadap Infrastruktur Ukraina

AS, Selasa (23/8) memperingatkan bahwa Rusia “meningkatkan upaya-upaya untuk meluncurkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang.”

Pesan yang diposting Kedutaan Besar AS di Kyiv itu mengikuti peringatan serupa dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengenai kemungkinan tindakan Rusia terhadap Ukraina bertepatan dengan Hari Kemerdekaan negaranya.

“Serangan Rusia di Ukraina terus menjadi ancaman bagi rakyat sipil dan infrastruktur sipil,” kata Kedutaan Besar itu seraya menambahkan bahwa warga negara AS harus meninggalkan Ukraina jika bisa.

Rabu (24/8) menandai 31 tahun sejak Ukraina memperoleh kemerdekaan dari pemerintah Soviet, serta enam bulan sejak Rusia melancarkan perangnya di sana. Di tengah-tengah peringatan itu, Kyiv membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan.

Presiden Polandia Andrzej Duda, Selasa (23/8) berkunjung ke Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan Zelenskyy dan pejabat lainnya mengenai bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan untuk Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Polandia Andrzej Duda membuka Lorong Keberanian ( the Alley of Bravery), dalam jumpa pers bersama di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 23 Agustus 2022. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Polandia Andrzej Duda membuka Lorong Keberanian ( the Alley of Bravery), dalam jumpa pers bersama di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 23 Agustus 2022. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

Kepala kantor presiden, Pawel Szrot, mengatakan kepada wartawan bahwa para pemimpin kedua negara bertetangga ini juga akan membahas “bagaimana Polandia secara politik dapat ikut membujuk negara-negara lain agar membantu.”

Di tempat lain di negara itu, militer Ukraina, Selasa (23/8) mengatakan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan udara dan artileri baru di kawasan Zaporizhzhia. Pertempuran di kawasan itu telah menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.

Sementara itu panglima militer Ukraina Senin mengatakan hampir 9.000 tentara telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir enam bulan silam.

Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengeluarkan pernyataan itu pada sebuah acara para veteran. Ini merupakan pernyataan resmi pertama mengenai korban di pihak militer Ukraina sejak April lalu.

PBB menyatakan telah mengukuhkan kematian lebih dari 5.500 warga sipil selama invasi Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di tengah konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia, 4 Agustus 2022.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di tengah konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia, 4 Agustus 2022.

Badan anak-anak PBB UNICEF Senin mengatakan pihaknya telah mengukuhkan sedikitnya 972 anak-anak Ukraina tewas atau cedera akibat kekerasan di sana. UNICEF menambahkan bahwa angka yang sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Sebagian besar anak-anak itu adalah korban penggunaan senjata peledak, kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell. [uh/ab]

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan