Cara Cek Busi Mobil Dengan Multitester dan Tanda Harus Diganti

Cara cek busi mobil dengan multitester cukup mudah dilakukan. Tujuan mengetahui cara cek busi mobil dengan multitester ini berguna agar kamu mengetahui apakah busi mobil mati satu atau dalam kondisi stabil dan layak digunakan. 

Busi berperan dalam menciptakan percikan busi di ruang pembakaran agar proses pembakaran berlangsung lancar dan menghasilkan tenaga mesin yang maksimal. Namun, bila ternyata ujung elektroda busi tersebut tidak mengeluarkan api atau percikan maka bisa dikatakan bahwa busi mati.

Mengetahui cara cek busi mobil juga bermanfaat saat kamu akan mengganti busi dengan yang baru. Kamu bisa menerapkan cara mengecek busi mobil mati atau hidup ini untuk mengetahui performa busi baru yang akan kamu beli. 

Artikel ini akan membahas tentang cara cek busi mobil dengan multitester dan tanda bahwa busi mobil sudah harus diganti.

Cara cek busi mobil dengan multitester

Kabel busi berperan penting dalam sistem pengapian mobil sebagai penghantar yang baik untuk menghubungkan antara busi, coil dan distributor (delco). 

Jika kabel busi rusak, maka komponen mobil lainnya juga tidak bisa berfungsi dengan maksimal sehingga terjadi penurunan performa mesin mobil.

Berikut ini cara cek busi mobil dengan multitester dan avometer digital. 

  • Menyiapkan alat cek busi mobil yakni multitester digital atau avometer digital.
  • Pada alat tersebut, lakukan penyetelan skala ukuran di angka 200 kiloohm. Artinya adalah alat akan mengukur kemampuan maksimal busi dengan nilai resistansi maksimal 200 kiloohm.
  • Pasang kabel multitester atau avometer digital yang berwarna merah (plus) dan warna hitam (minus) di tiap-tiap ujung kabel busi. Khusus untuk kabel multitester bisa dipasang bolak balik.
  • Cermati angka yang keluar pada layar alat ukur tersebut. Misalnya saja bila yang keluar adalah angka 10,2 kiloohm maka kondisi busi mobil masih cukup baik.

Idealnya, nilai kemampuan atau ketahanan busi berkisar di antara 25 kiloohm sampai 1 kiloohm. Untuk menandakan apakah busi tersebut dalam performa kurang bagus biasanya nilai ketahanan cukup besar seperti 70 kiloohm. 

Pada kasus tertentu bahkan tidak ada nilai yang tertera pada alat multitester maupun avometer digital. Bila yang terjadi adalah tidak ada nilai yang tertera, maka menandakan bahwa kabel busi sudah putus di tengah.

Sementara itu, untuk mobil Toyota Kijang Super, cara cek busi mobil dengan multitesternya adalah sebagai berikut:

  • Siapkan multitester atau avometer digital ata ohm meter dan setel satuan alat tersebut menjadi kiloohm.
  • Buka kap mesin dan lepaskan 4 kabel busi dan 1 kabel yang terkoneksi ke coil. Lepas kabel-kabel tersebut dengan hati-hati, sebaiknya pegang bagian karet konektor sewaktu melepasnya dan hindari menarik langsung kabelnya.
  • Cermati kondisi fisik kabel-kabel tersebut. Apakah ada bagian yang tertekuk, terkelupas, patah atau bahkan pecah?
  • Jika kondisi fisik kabel masih bagus maka kamu bisa melanjutkan dengan memeriksa tegangan di tiap-tiap kabel dengan mengkoneksikan multitester dengan tiap-tiap ujung kabel busi.
  • Lihat angka yang tertera pada multitester, bila angkanya 25 atau di bawah 25 kiloohm maka busi masih dalam kondisi baik.

Tanda busi mobil harus diganti 

Umumnya, penyebab busi mati adalah karena short antara elektroda busi dan elektroda ground di mana ditemukannya kerak yang mengendap yang menimbulkan percikan api busi kurang kuat melalui tahanan udara pada elektroda busi. 

Sedangkan penyebab yang kedua adalah karena elektroda tengah busi yang telah putus. Untuk itu, agar bisa segera diperbaiki, kenali tanda-tanda busi mobil harus diganti berikut ini.

1. Warna busi mobil usang atau gelap

Proses pembakaran yang kurang sempurna terjadi pada ruang bahan bakar sehingga ada butiran halus seperti arang yang tertinggal atau menempel di bagian elektroda dan ujung insulator. 

Busi mobil jadi terlihat usang dan warnanya cenderung gelap seperti warna coklat.

Proses pembakaran yang kurang sempurna ini juga menyebabkan asap mobil kamu berwarna hitam dan penyebab sulitnya mesin mobil dipanaskan saat dalam keadaan dingin.

2. Busi berubah warna jadi kemerahan atau kekuningan

Selain berubah warna menjadi lebih gelap yang menandakan bahwa usia pakai busi telah habis, busi juga bisa berubah warna jadi lebih kemerah-merahan atau kekuning-kuningan. 

Hal ini terjadi karena suhu tinggi mesin mobil akibat pemanasan mesin mobil yang berlebihan. Segera cek sistem pendinginan mesin mobil.

3. Gangguan pada sistem mesin idle

Sistem mesin idle terjadi saat mesin mobil sedang bekerja tetapi mobil tetap diam. Saat kondisi seperti ini, putaran mesin mobil seharusnya tetap halus. 

Walaupun begitu, pada beberapa kasus putaran mesin terdengar tidak normal maka itu merupakan tanda bahwa ada masalah pada busi mobil.

Tanda tersebut diikuti dengan pedal gas yang berat sewaktu diinjak. Bila sudah begitu, maka segera ganti busi mobil dengan yang baru.

4. Suara mesin mobil berisik saat melakukan akselerasi

Tanda busi mobil tidak berfungsi maksimal adalah terdengar suara yang lebih berisik saat kamu melakukan akselerasi. Suara berisik tersebut merupakan dampak karena busi mobil sudah rusak dan tak layak pakai.

Sebab, saat RPM mobil naik maka kerja mesin lebih cepat dibandingkan biasanya dan memberikan beban kerja kepada busi lebih cepat daripada biasanya pula.

Jadi, saat kamu mendengar suara mesin mobil lebih berisik dibanding biasanya saat melakukan akselerasi maka itu adalah tanda busi mobil harus segera diganti.

5. Membutuhkan waktu lama untuk menyalakan mesin mobil

Tanda busi mobil harus segera diganti yang terakhir adalah saat mesin mobil membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyala. 

Hal tersebut bisa terjadi lantaran adanya kerusakan busi mobil yang menyebabkan kecepatan mesin mobil untuk bekerja kurang maksimal.

6. Sulit menstarter mobil

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa busi berperan dalam menciptakan percikan api pada sistem pembakaran mesin mobil untuk memicu mesin mobil menyala. 

Apabila kamu kesulitan menyalakan mesin mobil, terlebih sulit melakukan starter mobil untuk menghidupkan mesin mobil maka ada kemungkinan bahwa itu tanda busi mobil mengalami gangguan.

Tips dari Lifepal! Segera bawa mobil ke bengkel mobil untuk dicek bagian komponen mobil mana yang mengalami masalah dan segera diperbaiki oleh teknisi mobil. Namun, bisa saja busi mobil hanya kotor sehingga kamu hanya perlu membersihkannya saja.

Maka dari itu, penting untuk rutin melakukan servis mobil, khususnya servis tune up mobil. Komponen yang akan dicek dan diperbaiki pada jenis servis mobil tune up di antaranya adalah busi dan kabel busi, filter bahan bakar dan penyetelan sensor oksigen pada mobil.

Sekalipun hanya sekadar membersihkan komponen mobil seperti membersihkan busi, tetap penting untuk rutin melakukan servis mobil tune up. Sebaiknya lakukan servis mobil tune up di bengkel resmi agar mendapatkan spare part mobil yang original.

Manfaatkan asuransi mobil yang kamu miliki untuk membagi beban biaya servis mobil dengan perusahaan asuransi mobil.

Manfaatkan asuransi mobil untuk meng-cover biaya perbaikan di bengkel 

Memiliki mobil tentu sudah harus siap dengan berbagai biaya yang menyertainya. Yang biasanya paling menguras kantong adalah biaya perbaikan mobil di bengkel. 

Karena itu, agar keuangan kamu tidak terbebani karena mahalnya biaya servis mobil, gunakan asuransi mobil terbaik yang bisa meng-cover biaya kerusakan baik kecil maupun besar. 

Temukan asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan kamu melalui kuis asuransi mobil terbaik dari Lifepal berikut ini. 

Setelah itu, hitung biaya premi asuransi yang mesti kamu bayarkan menggunakan kalkulator premi asuransi mobil yang sudah disesuaikan dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan. 

Pertanyaan seputar cara cek busi mobil dengan multitester 

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan