Pasar Kripto Hancur, Vauld Tangguhkan Transaksi Jual Beli Aset Digital

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Vauld, perusahaan pinjaman kripto yang berbasis Singapura dilaporkan tengah menjajaki opsi restrukturisasi potensial, yang membuat perusahaan ini terpaksa menghentikan semua aktivitas penarikan, perdagangan, dan penyetoran kripto di platformnya.

Penangguhan dilakukan Vauld tepat setelah Darshan Bathija CEO dari perusahaan pinjaman kripto ini mengatakan bahwa Vauld akan tetap beroperasi seperti biasanya meskipun kondisi pasar kripto saat ini tengah dihantam bearish.

“Kami tetap likuid. Selama beberapa hari terakhir, semua penarikan diproses seperti biasa dan ini akan terus terjadi di masa depan, ” jelas Bathija, dalam postingan blog pribadinya pada 16 Juni 2022 kemarin.

Baca juga: Bank Rusia Siap Legalkan Penambangan Kripto, Penambang Wajib Jual Koin Digital ke Luar Negeri

Namun sayangnya gejolak pasar kripto mulai dari anjloknya harga Bitcoin hingga runtuhnya stablecoin Terra USD (UST) danTerra luna (LUNA), telah membuat likuiditas dari Vauld terganggu lantaran para investor yang ada di platformnya melakukan aksi penarikan Bitcoin secara massal.

Sejak 12 Juni hingga akhir Juni, setidaknya sudah ada ratusan Bitcoin senilai 197,7 juta dolar AS yang ditarik dari dompet kripto Vauld. Situasi inilah yang membuat likuiditas perusahaan kripto ini menipis hingga Vauld terpaksa menangguhkan semua aktivitasnya demi menghindari terjadinya kerugian yang makin mendalam.

Baca juga: Miliarder Kripto Sam Bankman Fried Sebut Banyak Pertukaran Cryptocurrency Bangkrut

Meski Vauld tak menyebut bahwa pihaknya tengah mengalami kebangkrutan, namun dengan keputusan Vauld untuk menangguhkan semua aktivitasnya menandakan bahwa perusahaan pemberi pinjaman kripto ini mengalami kemunduran performa.

“Ini karena kombinasi keadaan seperti kondisi pasar yang bergejolak, kesulitan keuangan dari mitra bisnis utama kami yang tak terhindarkan mempengaruhi kami dan iklim pasar saat ini.” ujar Bathija.

Vauld tak sendiri, sebelum pihaknya menangguh operasi pada minggu lalu perusahaan kripto Three Arrows juga dikabarkan telah menutup semua aktivitas transaksinya setelah dinyatakan gagal membayarkan utangnya pada Voyager Digital senilai 660 juta dolar AS, mengutip dari Financial Times.

Sebelum mengalami kebangkrutan, Vauld sendiri pada tahun lalu berhasil mengumpulkan pendanaan dari Coinbase, dana lindung nilai kripto Pantera Capital dan Valar Ventures perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Peter Thiel sebesar 25 juta dolar AS.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan