Proxsis Dukung MRT Jakarta dalam Implementasi GCG

Ilustrasi kegiatan operasional MRT Jakarta. (dok. MRT Jakarta)

PT MRT Jakarta (Perseroda) yang telah bekerja sama dengan Proxsis and Company sejak tahun 2016 terus mendukung implementasi sistem manajemen keselamatan kerja hingga tata kelola manajemen yang bersih dan berintegritas.

Ada beberapa kerja sama yang dilakukan untuk mewujudkan tata kelola manajemen yang bersih dan berintegritas kedua pihak. Pertama adalah pengembangan SNI ISO/IEC 27001:2013 – Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) sebagai bentuk pengelolaan risiko pengelolaan informasi dan sistem informasi yang digunakan dalam implementasi proses bisnis perusahaan dalam konteks transformasi digital, demi memberikan dukungan bagi perusahaan dalam mencapai keunggulan operasional bisnis.

“Kedua adalah penyusunan Comprehensive Fraud Risk Assessment, yang didalamnya termasuk pengendalian untuk mengurangi atau mencegah terjadinya risiko fraud di seluruh level perusahaan guna terciptanya lingkungan perusahaan yang berintegritas,” jelas Andrianto Moeljono CLA, selaku Direktur Proxsis IT.

Untuk SNI ISO/IEC 27001:2013 merupakan standar Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola informasi serta membangun dan memelihara system keamanan informasi yang digunakan dalam setiap proses bisnisnya.

Sementara untuk menerapkan SNI ISO/IEC 27001:2013 di perusahaan, perlu disusun infrastruktur kebijakan, pedoman, SOP serta peta jalan sesuai dengan SNI ISO/IEC 27001:2013 di lingkungan perusahaan. Selain itu, memberikan jaminan kepada manajemen dan pemangku kepentingan bahwa perusahaan telah mempersiapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi sesuai SNI ISO/IEC 27001:2013 yang berlaku.

Sedangkan penyusunan Comprehensive Fraud Risk Assessment dilakukan untuk mengidentifikasi spesifik skema dan risiko fraud, menilai kemungkinan terjadinya risiko dan dampaknya, mengevaluasi fraud control activities yang sudah ada dan merencanakan tindakan mitigasi untuk mengurangi residual fraud risks.

Fraud terjadi di sektor publik dalam berbagai bentuk, seperti penyuapan, penyalahgunaan kewenangan, penggelapan aset negara, pemerasan hingga memperdagangkan pengaruh (trading influence).

Aulia Prima Kurniawan, Direktur Proxsis Consulting menambahkan, sebagai perusahaan public service milik BUMD secara inheren sebenarnya berisko fraud tinggi, namun karena sistem manajemen yang ada mampu dan komprehensif dalam mengendalikan risiko, membuat fraud risk residual untuk MRT menjadi tergolong rendah.

“MRT Jakarta dapat dijadikan role model dalam sistem manajemen anti-fraud di perusahaan publik service.,” tutur Aulia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan