Senin, 29 Agustus 2022 – 11:12 WIB
VIVA Lifestyle – Osteoporosis adalah kondisi dimana pembentukan tulang baru lebih sedikit dibandingkan dengan kerusakan tulang-tulang pada tubuh. Selain itu, osteoporosis merupakan, penyakit yang tidak terdeteksi apabila seseorang baru terkena. Tetapi, jika sudah menimbulkan gejala pada tulang, baru lah penyakit ini dapat diketahui.
Spesialis Ortopedi dan Traumatologi (OT) dari Universitas Indonesia, dr. Harry Jonathan Sianipar, Sp. OT menyampaikan, osteoporosis merupakan suatu penyakit sistemik pada tulang yang menyebabkan pengeroposan pada bagian tulang tertentu di tubuh.
Gejala awal osteoporosis
Harry menjelaskan, gejala awal yang umum dirasakan pasien osteoporosis adalah, rasa pegal-pegal atau tidak nyaman pada area yang terkena osteoporosis. Namun, semakin lama rasa pegal akan beruba menjadi nyeri dan sakit.
“Pada saat terjadi sakit dan nyeri, kadang-kadang sudah kita temukan ada suatu patah dan retak pada daerah tersebut,” Ucap Harry seperti dilihat dari laman YouTube VDVC health Senin, 29 Agustus 2022.
Bagian tubuh rawan terkena osteoporosis
Bagian yang paling rawan dan paling sering menjadi masalah orang-orang yang sudah lanjut usia, menurut Harry adalah daerah tulang belakang, daerah panggul dan daerah pergelangan tangan.
“Inilah yang menyebabkan orang-orang tua saat terjatuh, bagian-bagian tersebut akan mengalami patah tulang, meski jatuhnya tidak terlalu keras” jelasnya
Penyebab utama osteoporosis
Penyebab yang banyak terjadi adalah kurangnya asupan-asupan nutrisi di masa muda dan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang di masa tuanya. Kondisi-kondisi tersebut yang menyebabkan kekokohan dan struktur tulang menjadi lebih rentan dan lebih rapuh sehingga menjadi risiko yang lebih tinggi.
Usia rentan terserang osteoporosis
Menurut Harry, faktor risiko yang dapat menimbulkan osteoporosis adalah faktor usia, semakin tinggi usia seseorang maka semakin tinggi pula risiko ia terkena osteoporosis.
Selain itu, Harry menyebut faktor risiko osteoporosis akan dialami lebih besar oleh seorang perempuan, hal ini dikarenakan perempuan mengalami menopause.
Menopause adalah pembentukan hormon yang semakin rendah, sehingga kekuatan tulang yang berhubungan dengan hormon juga semakin menurun.
“Orang-orang yang berada di atas usia 35 tahun, di atas 40 tahun hingga 50 dan 60 tahun, semakin tinggi usianya, maka risiko terkena osteoporosis semakin besar” tutur Harry
Osteoporosis menyebabkan komplikasi penyakit
Komplikasi yang paling sering dialami pasien osteoporosis menurut Harry yakni, kondisi badan semakin membungkuk, lalu terjadi nyeri pada sendi-sendi tertentu hingga sulit untuk digerakkan.
“Biasanya komplikasi-komplikasi tersebut, terjadi pasca terjadinya suatu benturan pada tubuh ketika sudah terdapat kondisi osteoporosis” paparnya
Cara mengatasi osteoporosis
Menurutnya, untuk mengatasi osteoporosis tidak cukup sekedar mengkonsumsi obat-obatan, melainkan ada beberapa cara mencegah yang lebih efektif, sebagai berikut:
1. Asupan nutrisi harian
Nutrisi yang cukup dan lengkap menjadi faktor penting bagi seseorang untuk mencegah terjadinya osteoporosis di masa tuanya.
2. Memperbanyak aktivitas fisik
Bagi orang yang jarang melakukan aktivitas fisik biasanya memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang rutin melakukan aktivitas fisik.
Artikel ini bersumber dari www.viva.co.id.