Penembak di Parade Chicago Mungkin Rencanakan Serangan Selama Berminggu-minggu

Pria bersenjata dalam serangan mematikan pada Hari Kemerdekaan di pinggiran kota Chicago menembakkan lebih dari 70 peluru ke arah pengunjung parade dan melarikan diri dari tempat kejadian dengan berpakaian sebagai seorang wanita untuk berbaur dengan orang-orang yang berusaha melarikan diri dari pembantaian, kata polisi pada Selasa (5/7).

Polisi mengatakan penembak menggunakan senjata serbu AR-15 dalam serangan yang menewaskan tujuh orang dan melukai lebih dari 30 lainnya di komunitas kaya Highland Park dalam acara perayaan Hari Kemerdekaan.

Mereka mengatakan penembak mungkin telah merencanakan serangan selama berminggu-minggu.

Polisi menangkap seorang tersangka berusia 21 tahun, Robert Crimo III, beberapa jam kemudian ketika seorang polisi melihatnya mengemudikan mobilnya di luar Highland Park, sebuah komunitas berpenduduk 30.000 orang di garis pantai Danau Michigan.

Polisi menuduhnya menembaki para orang tua dan anak-anak dari atap gedung yang bersebelahan dengan rute parade saat mereka menyaksikan marching band dan pejabat lokal dalam perayaan pendirian negara AS tahun 1776.

Pihak berwenang belum mengajukan tuntutan pidana.

Tembakan itu awalnya disalahartikan sebagai letusan petasan untuk merayakan hari libur nasional. Begitu kerumunan massa menyadari itu adalah tembakan, para pengunjung parade yang panik mulai melarikan diri atau bergegas ke toko-toko di sekitarnya untuk menghindari serangan tersebut.

Agen FBI dan polisi setempat mencari lebih banyak bukti pada Selasa, dengan mengorek-ngorek tong sampah di sepanjang rute parade dan mencari barang bukti di bawah tikar kain untuk piknik yang ditinggalkan oleh keluarga-keluarga dengan tergesa-gesa untuk melarikan diri. Sehari setelah penembakan, kereta bayi, kursi taman dan barang-barang lainnya yang ditinggalkan oleh para pengunjung parade yang panik masih berada di dalam perimeter polisi yang luas.

Penyelidik yang telah menanyai tersangka dan mengevaluasi unggahan media sosialnya belum menentukan motif serangan itu, kata juru bicara Satuan Tugas Kejahatan Serius Lake County Christopher Covelli dalam konferensi pers. Crimo secara legal membeli senjata yang ditemukan di lokasi serangan dan senapan kedua yang ditemukan di mobilnya, kata Covelli.

Polisi mengatakan mereka belum menemukan indikasi bahwa penembak menarget siapa pun berdasarkan ras, agama, atau status lainnya.

Crimo, yang menggunakan nama Bobby, bercita-cita menjadi rapper dengan nama panggung Awake the Rapper. Dia memposting video dan lagu, sebagian mengisyaratkan sesuatu yang buruk akan terjadi dan penuh kekerasan, di situs media sosial.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia dan istrinya, ibu negara Jill Biden, “terkejut dengan kekerasan menggunakan senjata api yang tidak masuk akal yang sekali lagi membawa kesedihan bagi komunitas Amerika pada Hari Kemerdekaan ini.” [lt/em]

Sebagian informasi untuk laporan ini bersumber dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan