tribun-nasional.com – Ada anggapan saat mogok mobil dengan transmisi otomatik tidak bisa asal didorong atau diderek. Sebab jika asal atau dipaksa didorong, komponen transmisi matik pada mobil bisa rusak.
Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, mobil matik memiliki komponen mesin yang hanya bekerja saat mesin dalam keadaan hidup.
“Kalau mobil manual, di transmisi itu sistem pelumasan olinya itu model gigi, cipratan. Kalau di matik, itu pakai pompa. Jadi kalau mesinnya enggak nyala, maka pompanya enggak jalan,” kata Bambang beberapa waktu lalu.
Kepala Bengkel Nasmoco Gombel Semarang Mohammad Syafruddin menjelaskan, mendorong mobil matik boleh saja dilakukan, termasuk melakukan derek . Tapi yang perlu diperhatikan adalah soal jarak dan kecepatannya.
“Boleh ditarik menggunakan rantai, asal tidak lebih dari jarak 80 kilometer (km) dan kecepatan di bawah 30 km per jam (kpj),” katanya, kepada Kompas.com, beberapa waktu sebelumnya.
Lebih dari jarak tersebut, kata Syafruddin tidak dianjurkan karena mekanisme gerak kopling fluida tidak bisa terkontrol.
“Mekanisme kopling fluida itu bergerak searah sehingga jika planetary gear unit yang ada di transmisi matik dipaksa berputar tapi mesin mati bisa slag,” kata Syafruddin.
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana, mengatakan, mendorong mobil matik mogok caranya berbeda karena posisi tuas selain di N (netral) juga menggunakan fungsi tombol shift lock.
Boleh saja di dorong tetapi pencet tombol shift lock pindahkan transmisi ke N (netral). Kalau aki tekor, harus di jumper tidak bisa di dorong,” ucap dia.