Ukraina Desak Warganya untuk Tinggalkan Provinsi Donetsk yang Diserang Rusia

Para pejabat Ukraina, pada Rabu (6/7), mengatakan kepada penduduk yang tersisa di Provinsi Donetsk, Ukraina timur, untuk menyelematkan diri ke daerah-daerah yang lebih aman. Sementara itu, Rusia melancarkan serangan baru dalam upaya untuk mengambil kendali penuh wilayah industri Donbas.

“Rusia telah mengubah seluruh wilayah Donetsk menjadi tempat yang berbahaya bagi warga sipil,” kata administrator militer regional Donetsk Pavlo Kyrylenko kepada media Ukraina.

“Saya meminta semua orang untuk mengungsi,” katanya. “Evakuasi menyelamatkan nyawa.”

Rusia sudah menguasai 55 persen Provinsi Donetsk setelah mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir telah sepenuhnya mengambil alih provinsi tetangganya, Luhansk. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan salah satu tujuan utama dari invasi yang telah berlangsung selama empat setengah bulan ke Ukraina itu adalah kontrol penuh sektor timur, wilayah Donbas yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia yang meliputi dua provinsi.

Beberapa orang Ukraina menolak meninggalkan Donetsk, tetapi Kyrylenko mengatakan hanya sekitar 340.000 orang yang tersisa dari populasi sebelum perang yang berjumlah hampir 1,7 juta.

Hanya sekitar 23.000 orang yang masih berada di Sloviansk, salah satu wilayah yang menjadi target terbaru hantaman meriam Rusia, dari 107.000 orang sebelum perang, kata Wali Kota Vadim Lyakh. Meningkatnya serangan Rusia ikut mendorong proses evakuasi.

Perusahaan Kereta Api Ukraina mengatakan akan menambah jumlah kereta untuk memudahkan evakuasi.

Para pejabat Ukraina mengatakan serangan Rusia menewaskan sedikitnya delapan warga sipil pada hari terakhir dan melukai 25 lainnya, sementara kelompok separatis pro-Rusia mengatakan serangan yang dilancarkan oleh pasukan Ukraina menewaskan empat warga sipil. Ukraina mengatakan sebagian besar korbannya terjadi di Donetsk.

Terlepas dari klaim Putin bahwa Rusia telah merebut Luhansk, Serhiy Haidai, gubernur regional provinsi itu, membantahnya. Dia mengatakan pertempuran sengit masih berlanjut di desa-desa sekitar Lysychansk, kota tempat tentara Ukraina mundur, dan yang direbut oleh pasukan Rusia pada Minggu (3/7).

Dia menuduh pasukan Rusia “membakar dan menghancurkan segala sesuatu di jalan yang mereka lewati.” [lt/em]

Sebagian informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse

Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.

Tinggalkan Balasan