Wadah Kumpul Pecinta Otomotif di Jakarta

Wadah Kumpul Pecinta Otomotif di Jakarta

tribun-nasional.com – lack Stone Garage , sebuah tempat baru yang diharapkan dapat menjadi rumah bersama bagi para pecinta otomotif di Jakarta.

Mengusung konsep one stop entertainment automotive service, ada berbagai merek motor dan aksesori yang siap meramaikan tempat ini. Tidak hanya itu, Black Stone Garage juga menyediakan ruang bagi pengunjung untuk duduk bersantai.

CEO Black Stone Garage Hendra Noor Saleh menjelaskan bahwa tempat ini berbeda dari konsep sebuah mall, namun sebuah hub otomotif.

“Ini adalah tempat kongkow-kongkownya orang otomotif dan lifestyle. Komunitas, wartawan, industri,” ucap Kohen, sapaan akrabnya di Jakarta.

Tidak menutup kemungkinan, ke depannya tempat ini bisa menjadi meeting point bagi wartawan. Misalnya, titik kumpul untuk melakukan test drive, konferensi pers, dan sebagainya.

Pengunjung nantinya juga bisa melakukan kegiatan seperti nonton bersama, seperti MotoGP, dan F1.

Nantinya, akan tersedia dua pilihan ruangan untuk singgah, yaitu outdoor dan indoor yang dilengkapi dengan air conditioner.

> > > >

> > > >

Soft launching > > > >

Produk

Kohen, menjelaskan bahwa hingga saat ini, sudah ada sekitar 30 merek besar yang turut berpartisipasi di tempat ini.

“Beruntungnya, hampir 30 brand yang masuk ini kan nama-nama besar semua. Salah satunya Astra OtoParts. Kemudian ada Vespa (Sinergi), Cargloss, Prime Gears. Lalu di bawah ada Audioworks,” ucap Kohen.

“Kemudian ada Trapo. Lalu, ada empat brand. Utomocorp. Benelli ada di dalam,” ucap dia.

Dari roda dua, ada Benelli, Kawasaki, Viar, hingga merek motor asal Swedia, Husqvarna. Sedangkan untuk aksesoris ada Trapo, Cargloss, SHAD, Prime Gears, dan lainnya.

Nantinya, pengunjung juga bisa disuguhkan dengan beragam promo pembelian, khususnya setelah peresmian.

“Pastinya, kalau menempati suatu tempat mereka ada promo kan. Namun saya tentu tidak bisa mengatasnamakan. Yang pasti, mereka rata-rata di sini karena lokasi. Karena rata-rata outlet di selatan itu sulit (ditemukan) dan mahal,” ucap Kohen.

Tinggalkan Balasan