Toyota Urban Cruiser Hyryder Dibanderol Rp 300 Jutaan

Toyota Urban Cruiser Hyryder Dibanderol Rp 300 Jutaan

tribun-nasional.com – Usai memperkenalkan Toyota Urban Cruiser Hyryder, Toyota Kirloskar Motor (TKM) akhirnya mengumumkan secara resmi banderol SUV menengah untuk pasar India itu.

Dikutip dari , Minggu (10/9/2022), Urban Cruiser Hyrder dibanderol mulai dari Rs 15,11 lakh atau sekitar Rp 310 juta untuk trim terendah dan Rs 18,99 lakh atau Rp 380 juta untuk tipe paling mahal.

Seperti diketahui, Urban Cruiser Hyryder merupakan hasil kolaborasi Toyota dengan Maruti Suzuki yang menawarkan dua pilihan mesin, yakni mild hybrid dan full hybrid.

Jika dilihat secara tampilan, mobil ini memang mengusung SUV dengan ciri khas bergaya Suzuki. Namun, tetap ada sentuhan dari desain Toyota melalui visual yang gagah pada tampilan depannya.

Desain ini bisa dilihat dari tampilan bumper depan yang punya kesan agresif berkat penyematan kisi-kisi yang cukup besar, bahkan ada ornamen krom yang memisahkan lampu DRL.

Toyota Urban Cruiser Hyryder tersedia dalam dua pilihan mesin, yakni 1.500 cc K-Series dari Suzuki yang dikombinasikan dengan sistem mild hybrid. Mesin tersebut menghasilkan tenaga 101 Tk dan torsi 135 Nm. Dikawinkan dengan transmisi manual lima percepatan atau otomatis enam percepatan.

Sedangkan untuk satu lagi menggunakan jantung pacu milik Toyota, yakni mesin yang disematkan pada Yaris di Eropa dengan kubikasi 1.500 cc hybrid yang mampu menghasilkan tenaga hingga 114 Tk dan torsi 141 Nm.

Toyota Urban Cruiser Hyryder di Indonesia

Meski Urban Cruiser Hyryder cukup banyak diminati konsumen otomotif di pasar India, namun tampaknya PT Toyota Astra Motor tidak akan memboyong SUV itu ke Tanah Air.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, Toyota di India lebih banyak mengembangkan produk hasil kerjasama dengan Suzuki. Namun, kerjasama seperti itu tidak akan terjadi di Indonesia.

“Jadi belum tentu produk yang ada di Indonesia sama dengan India atau sebaliknya. Kadang-kadang bisa sama, bisa juga tidak. Strateginya memang agak sedikit berbeda,” ucap Anton, saat ditemui Kompas.com belum lama ini.

Tinggalkan Balasan