tribun-nasional.com – Sekretaris Jenderal UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia), Zurab Pololikashvili, disebut terpukau akan pesona Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
“Sekjen UNWTO Mr. Zurab sangat terkesima dengan keindahan Desa Wisata Penglipuran dan sempat menanyakan kenapa tidak diikutkan ke ajang Best Tourism Village UNWTO,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Jumat (30/9/2022).
“Dengan dorongan dari Sekjen, kami akan tindak lanjut di event depan,” imbuh Menparekraf.
Adapun kunjungan Sekjen UNWTO merupakan bagian dari rangkaian perayaan World Tourism Day (WTD) atau Hari Pariwisata Dunia di Bali, yang berupa program field trip ke Desa Wisata Penglipuran.
Selain Sekjen UNWTO, peserta WTD terdiri dari perwakilan negara UNWTO, Menteri Pariwisata G20, organisasi internasional, serta stakeholder pariwisata lokal dan internasional.
Untuk diketahui, Desa Wisata Penglipuran merupakan salah satu desa wisata unggulan di Pulau Dewata, bahkan Indonesia, yang sudah masuk dalam kategori desa wisata mandiri.
Desa wisata ini telah banyak mendapatkan penghargaan. Salah satunya desa wisata terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation.
Sekjen UNWTO terkesima akan kehidupan masyarakat Desa Penglipuran
Pololikashvili menyampaikan apresiasi atas kesuksesan sekaligus keramahtamahan masyarakat Indonesia dalam menyambut seluruh delegasi dalam perayaan World Tourism Day.
Ia mengaku sangat terkesima akan keindahan yang ada di Desa Wisata Penglipuran, mulai dari seni budaya, hingga kehidupan masyarakat.
“Ini adalah salah satu tempat terbaik yang pernah saya lihat, meski saya baru 20-30 menit di sini tapi saya merasakan atmosfer yang berbeda,” kata Pololikashvili.
“Sekarang saya merasakan Indonesia yang sebenarnya. Saya ingin memberikan selamat kepada seluruh masyarakat yang tinggal di tempat yang indah ini,” tambahnya.
UNWTO, dikatakan Pololikashvili, menjadikan desa wisata sebagai program unggulan dengan memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas lokal.
Artinya, Indonesia memiliki peluang yang besar karena memiliki potensi dari desa-desa wisata yang tersebar di berbagai daerah.
“Kami akan segera hadir kembali di sini untuk memberikan pendampingan. Tidak hanya profesional yang kami bawa untuk memberikan pelatihan nantinya, tapi bisa juga justru mereka yang bisa belajar sesuatu dari sini,” pungkasnya.
Dalam waktu yang sama, Menparekraf Sandiaga juga mengapresiasi kehadiran Sekjen UNWTO dan para tamu lainnya, termasuk Menteri Pariwisata negara G20 untuk melihat langsung keindahan desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli ini.
Terlebih dalam pelaksanaan Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang berlangsung beberapa waktu lalu, seluruh delegasi telah mencapai konsensus pada G20 Bali Guidelines.
Bali Guidelines merupakan kesepakatan yang akan menjadi panduan bagi negara anggota G20 hingga organisasi internasional, dalam mendorong pemulihan pariwisata global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Di antaranya, penguatan komunitas dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sebagai agen transformasi pariwisata.
Menparekraf meyakini bahwa desa wisata merupakan program yang tepat yang mengakomodasi semua pilar tersebut.
“Tentu ada angka yang ingin kita capai, tapi kesejahteraan rakyat dan kualitas pekerjaan yang baik jadi tujuan utama dalam pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” katanya.