tribun-nasional.com – Saat itu, Iris yang berusia delapan tahun memenangkan lomba dengan karya bertajuk “Tiggy Town”. Idenya membantu mendukung populasi landak liar di Britania Raya, yang sedang mengalami penurunan kritis.
Dikutip dari rilis resmi Rolls-Royce Motor Cars sebagaimana diterima Suara.com, taman margasatwa dari House Rolls-Royce adalah bagian dari koridor satwa liar, serta mendukung kelestarian berbagai macam tanaman, serangga, burung, dan satwa asli kawasan Inggris Selatan.
Taman margasatwa ini juga dimaksudkan menjadi ruang aktivitas bagi sekolah dan komunitas lokal. Semangat dekat dengan alam serta lingkungan hidup bisa disimak di berbagai titik.
Antara lain area tempat duduk yang dibuat dari palet kayu daur ulang. Lantas rumah landak dari ide Iris, masing-masing dilengkapi alamat, dibuat oleh karyawan magang dari divisi interior Rolls-Royce.
Juga terdapat “jalan raya landak” yang dibentuk dari pipa terakota daur ulang yang telah dipotong menjadi dua. Tujuannya membentuk lengkungan agar landak bisa lewat di bawahnya.
Lantas bagian tengah Taman Margasatwa dibuat kolam baru, cukup dangkal bagi landak untuk minum dan mandi dengan aman, serta lintasan yang memungkinkan satwa ini keluar untuk beristirahat.
“Taman Margasatwa di situs Goodwood ini pertama kali dikembangkan hampir 20 tahun yang lalu. Kemudian kami lakukan peremajaan dan desain ulang, sehingga bisa digunakan secara luas oleh anak-anak sekolah setempat, serta karyawan kami sendiri,” papar Andrew Ball, Head of Corporate Relations, Rolls-Royce Motor Cars.
“Proyek Taman Margasatwa kami penuh dengan hal-hal positif, melibatkan imajinasi dan kreativitas anak-anak, kolaborasi antara Rolls-Royce dan komunitas lokal kami. Pembaruan ini akan memastikan Taman Margasatwa tetap menjadi sumber daya yang benar-benar berharga bagi manusia dan alam di masa mendatang,” tambahnya.
Dalam kemitraan dengan Dewan Distrik Chichester dan South Downs National Park Trust, Taman Margasatwa House of Rolls-Royce yang menempati lahan seluas 42 hektar bertujuan melestarikan ekosistem fungsional dan mengurangi hilangnya keanekaragaman hayati.
Termasuk proses rewilding dengan mengembalikan tanah ke keadaan semula yang tidak diolah, serta menghubungkan habitat dengan menciptakan koridor satwa liar, serta bergerak menuju ekosistem yang lebih alami dengan mengurangi intervensi dan pengelolaan manusia.