tribun-nasional.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Jenderal Jenderal Sergei Surovikin untuk memimpin serangan ke Ukraina. Sergei Surovikin merupakan jenderal yang terkenal dengan kebrutalannya.
Penunjukan Jenderal Sergei Surovikin ini dinilai agar serangan Rusia ke Ukraina semakin gahar. Sebagai informasi, pasukan Rusia mengalami serangkaian kemunduran dramatis di timur laut dan selatan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Kemunduran serangan Rusia itu berbuntut dipecatnya komandan dua dari lima wilayah militer Rusia.
Kembali ke Jenderal Sergei Surovikin, penunjukannya dilakukan pada hari yang sama ketika Putin mendapat pukulan memalukan setelah ledakan di jembatan Kerch menenggelamkan bagian jalan raya ke Selat Kerch dan menyebabkan kebakaran besar di rel kereta api.
Pengangkatan Jenderal Sergei Surovikin ini dinilai memperlihatkan bahwa Moskow sekarang memahami militernya tengah berada dalam bahaya keruntuhan di Ukraina, dengan pasukan Kyiv maju di keempat wilayah yang diklaim oleh Putin telah “dicaplok”.
Selain itu, penunjukan itu juga dinilai sebagai langkah Kremlin untuk memerangi kritik dari nasionalis yang menuduh tentara salah mengatur perang di Ukraina dan gagal menggunakan taktik keras untuk memaksa pemerintah Kyiv menyerah.
Jenderal Sergei Surovikin merupakan mantan kepala Angkatan Udara Rusia. Pada musim panas lalu, dia dilantik sebagai kepala kelompok militer selatan menggantikan Jenderal Alexander Dvornikov yang hanya bertahan beberapa bulan di posisi itu.
Sergei Surovikin dipandang telah meningkatkan efektivitas pertempuran pasukan Rusia di Ukraina timur, di mana komunikasi dan kerja sama yang buruk dilaporkan telah mengganggu pasukan invasi Rusia.
Sebelum itu, Sergei Surovikin merupakan jenderal yang menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi pada 1990-an. Dia juga seorang komandan veteran yang memimpin ekspedisi militer Rusia di Suriah pada tahun 2017. Kala itu, dia dituduh menggunakan taktik “kontroversial” termasuk pengeboman membabi buta terhadap pejuang anti-pemerintah.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sergei Surovikin memiliki sejarah yang berliku. Dia pernah dipenjara karena diduga menjual senjata dan memimpin kolom militer melawan pengunjuk rasa selama kudeta 1991. Dia juga pernah bertugas di Tajikistan dan Chechnya.
“Selama lebih dari 30 tahun, karir Surovikin telah dirundung tuduhan korupsi dan kebrutalan,” tulis pejabat intelijen Inggris dalam laporan baru-baru ini tentang kemungkinan promosi Sergei Surovikin untuk memimpin kelompok militer selatan.
Selama upaya kudeta tahun 1991 yang diluncurkan oleh garis keras Soviet, Sergei Surovikin, yang saat itu seorang kapten, memimpin divisi senapan yang melewati barikade yang didirikan oleh pengunjuk rasa pro-demokrasi. Tiga orang tewas dalam bentrokan itu, termasuk seorang yang terlindas.
“Ini sangat simbolis bahwa Sergei Surovikin, satu-satunya perwira yang memerintahkan untuk menembak kaum revolusioner pada Agustus 1991 dan benar-benar membunuh tiga orang, sekarang bertanggung jawab atas upaya terakhir untuk memulihkan Uni Soviet,” tulis Grigory Yudin, seorang politikus Rusia yang juga ilmuwan dan sosiolog.
“Orang-orang ini tahu apa yang mereka lakukan, dan mereka tahu sekarang,” imbuhnya.
Yevgeny Prigozhin, pendiri perusahaan militer swasta Wagner yang terkenal kejam dan kritikus vokal terhadap kepemimpinan militer, memuji penunjukan Sergei Surovikin. Menurutnya, Sergei Surovikin merupakan komandan paling cakap di tentara Rusia.
“Surovikin adalah komandan paling cakap di tentara Rusia,” kata Prigozhin, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Concord, sebuah perusahaan yang terkait dengannya.
Menurut Prigozhin, Sergei Surovikin adalah tokoh legendaris yang dilahirkan untuk mengabdi pada tanah airnya dengan setia. “Setelah menerima perintah [pada tahun 1991], Surovikin adalah perwira yang tanpa ragu-ragu masuk ke tanknya dan maju untuk menyelamatkan negaranya,” ujarnya.