tribun-nasional.com – Rusia pada Minggu (9/10/2022) memuji OPEC + atas keputusannya untuk memangkas produksi minyaknya.
Rusia mengatakan, keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak berhasil melawan kekacauan yang ditaburkan oleh AS di pasar energi global.
Sebelumnya, OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi minyaknya hingga dua juta barel per hari pada Rabu (5/10/2022).
OPEC+, yang beranggotakan negara-negara pengekspor minyak ditambah Rusia, mengatakan bahwa pemangkasan produksi bertujuan untuk menstabilkan harga minyak dunia.
Keputusan pemangkasan produksi minyak tersebut sebelumnya mendapat tentangan yang keras dari AS, sebagaimana dilansir Reuters.
Kini, keputusan pemangkasan minyak bakal semakin mempertegang hubungan antara Gedung Putih dengan keluarga kerajaan Arab Saudi.
Gedung Putih berusaha keras mencegah OPEC+ mengurangi produksinya.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov memuji keputusan OPEC+ sebagai tindakan yang sangat baik.
“Merupakan pekerjaan yang seimbang, bijaksana, dan terencana dari negara-negara, yang mengambil posisi bertanggung jawab dalam OPEC, bertentangan dengan tindakan AS,” ucap Peskov.
“Ini setidaknya menyeimbangkan kekacauan yang disebabkan oleh Amerika,” sambung Peskov, dikutip kantor berita Rusia.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak tidak membantu dan tidak bijaksana bagi ekonomi global.
Peskov menuturkan, AS mulai kehilangan ketenangannya atas keputusan OPEC+ dan bahkan mencoba untuk melepaskan volume tambahan dari cadangan energinya ke pasar.
“Mereka mencoba memanipulasi dengan cadangan minyak mereka dengan melemparkan volume tambahan ke pasar. Permainan seperti itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik,” ujar Peskov.
Diwartakan sebelumnya, pemangkasan produksi minyak diperkirakan bakal mengerek harga minyak dunia. Bila demikian, langkah tersebut dinilai banyak pihak akan menguntungkan Rusia.
Pengamat pasar minyak mengatakan bahwa berdasarkan penghitungan dan data produksi terbaru OPEC+, Rusia menjadi pihak yang paling banyak diuntungkan dari pemangkasan produksi minyak.
Moskwa tidak perlu mengurangi produksinya karena sudah tingkat produksinya jauh di bawah target yang disepakati.
Di satu sisi, Rusia diuntungkan dari harga minyak yang lebih tinggi sebagai imbas dari pemangkasan produksi minyak.
“Pemenangnya adalah Rusia sedangkan yang kalah adalah konsumen global yang tidak membutuhkan harga energi yang lebih tinggi untuk menghadapi perlambatan ekonomi,” kata Ole Hansen dari bank Saxo.