tribun-nasional.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem dengan melihat kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia. Kewaspadaan pun harus ditingkatkan untuk aktivitas penerbangan dan pelayaran.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, pada 8-14 Oktober 2022, diperkirakan terjadi pertumbuhan awan cumulonimbus (CB) di udara Indonesia. “Jadi kehadiran awan yang biasanya dihindari saat terbang,” jelasnya saat konferensi pers, Sabtu (8/10/2022).
Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di:
– Laut Andaman
– Laut Cina Selatan
– Laut Sulu
– Laut Filipina
– Samudera Hindia selatan Pulau Jawa hingga barat Pulau Sumatra
– Sebagian kecil Pulau Sumatra
– Pulau Jawa
– Pulau Sulawesi
– Pulau Papua
– Sebagian besar Pulau Kalimantan
– Kepulauan Maluku
– Selat Karimata
– Laut Jawa
– Selat Makassar
– Laut Sulawesi
– Laut Seram
– Laut Banda
– Laut Aru
– Samudera Pasifik Utara Pulau Papua.
Sementara itu, awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial >75% (FRQ / Frequent) selama 7 hari kedepan diprediksi terjadi di Laut Cina Selatan.
Adapun potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 08 – 14 Oktober 2022 dengan kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 m diperkirakan terjadi di wilayah berikut:
– Perairan utara Sabang
– Perairan barat Aceh
– Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai
– Perairan P. Enggano – Bengkulu
– Perairan barat Lampung
– Samudra Hindia barat Sumatra
– Selat Sunda bagian barat dan selatan
– Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur
– Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan
– Selat Sumba bagian barat
– Perairan selatan Bali hingga P. Sumba
– Samudra Hindia selatan Banten hingga P. Sumba
– Laut Natuna.