tribun-nasional.com – Wakil Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Rumini mengatakan akan berupaya agar Maria Natalia Londa kembali masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) atletik.
Rumini Kepada ANTARA via telepon, Selasa, mengakui Maria Londa saat ini masih menjadi yang terbaik untuk disiplin lompat jauh dan lompat jangkit putri.
Namun Maria tidak masuk dalam daftar nama program pelatnas Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).
“Kami mengajukan daftar nama untuk pelatnas. Di tengah perjalanan review di Kemenpora, dua nama dicoret yakni Maria Londa dan Atjong (Tio Purwanto) dengan alasan usia yang tidak lagi muda,” kata Rumini.
Selain itu alasan lainnya prestasi Maria dan Atjong di SEA Games 2021 di Vietnam, 12-23 Mei 2022 lalu hanya mendapatkan perunggu.
Maria menempati urutan ketiga pada nomor lompat jauh dan lompat jangkit putri. Sementara Atjong meraih perunggu di nomor lari halang rintang 3.000m putra.
Meski begitu, Rumini mengungkapkan PB PASI bakal berupaya memanggil Maria Londa dan Atjong untuk masuk dalam pelatnas mandiri kedua nanti.
“Kami ingin Maria dan Atjong tetap diundang ke pelatnas. Karena kemungkinan kondisi ketika SEA Games Vietnam, persiapan mereka sangat singkat,” ujar Rumini.
Kemenpora, lanjut Rumini, baru memanggil atlet pada Februari 2022. Sementara SEA Games bergulir pada Mei 2022. Dengan kata lain, mereka hanya melakukan persiapan selama tiga bulan.
Padahal untuk mencapai prestasi, persiapan harus dilakukan sejak jauh-jauh hari.
“Ini juga yang seharusnya menjadi perhatian dari Kemenpora untuk bisa memanggil mereka. Karena mereka masih berprestasi. Adik-adiknya masih jauh,” kata Rumini.
“Kami dari Binpres terus mengupayakan. Nanti akan ada pelatnas mandiri kedua dan kami akan undang Maria dan Atjong,” katanya.
Sebelumnya, PB PASI memanggil 28 atlet untuk menjalani pelatnas mandiri dalam persiapan menuju SEA Games 2023 di Kamboja. Ini dilakukan karena program pelatnas PPON berakhir pada September 2022.
Ketika atlet sudah dipanggil, Kemenpora akhirnya memperpanjang pelatnas PPON hingga Desember 2022.
“Jumlahnya 31 atlet yang diterima PPON dengan komposisi atlet senior dan junior. Dari pelatnas mandiri kami tarik ke PPON. Jadi nanti akan ada tahap kedua untuk pelatnas mandiri, karena ada slot yang masih kosong,” ujar Rumini.
Sebelumnya, Maria Londa juga mengungkapkan kekecewaannya di media sosial. Kemudian ANTARA mengonfirmasi langsung ke atlet 31 tahun tersebut.
“Kecewa karena ternyata setelah memberikan prestasi pun dinilai belum layak dalam tim pelatnas,” ujar Maria yang meraih emas lompat jauh Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Maria pun berharap ada aturan yang jelas terkait pemanggilan atlet untuk pelatnas. “Atletik adalah olahraga terukur jadi mari jadikan pencapaian prestasi atlet sebagai patokan utama, bukan ukuran kedekatan atau lainnya,” ujar Maria.
“Kalau dibilang usia, yang jadi pertanyaan kenapa yang lain di usia senior bisa masuk padahal bukan peraih medali. Kenapa saya tidak, ada bedanya dengan yang lain?,” kata Maria.
Meski tak masuk pelatnas, tak lantas membuat Maria patah arang. Dia tetap berlatih dan ingin membuktikan masih bisa berprestasi.
“Tetap berlatih karena hanya prestasi yang bisa menjadi pembuktian. Atletik sudah saya tekuni 22 tahun dan tidak mungkin saya tinggalkan hanya karena kejadian ini,” ujar Maria.
“Tapi saya berterima kasih kepada Bapak Ketua Umum PB PASI (Luhut Binsar Pandjaitan) berkat support beliau pelatnas mandiri bisa terlaksana. Semoga dengan dukungan itu para pengurus dapat menggunakannya tepat guna dan atlet yang terpilih dapat memberikan prestasi terbaik dalam event atletik ke depannya,” katanya.