tribun-nasional.com – Baru-baru ini viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang pengendara motor terseret arus hingga masuk ke dalam gorong-gorong .
Rekaman itu telah diunggah dan beredar di beberapa platform media sosial seperti Tiktok dan Instagram, salah satunya bernama @widyantiew.
Rekaman yang diambil oleh pengemudi mobil itu, awalnya memperlihatkan kondisi jalan yang tergenang banjir .
Selang beberapa detik kemudian, kamera ponsel tak sengaja merekam pengendara sepeda motor yang masuk ke dalam parit di pinggir jalan.
Berdasarkan keterangan yang tim redaksi terima dari Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, kejadian tersebut terjadi di Jalan Dadali, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Selasa (11/10/2022), pukul 16.00 WIB.
Setelah mendapat laporan kejadian, upaya pencarian langsung dilakukan di sekitar lokasi di mana diduga korban terperosok dan terbawa arus air. Namun sayangnya, hingga saat ini korban belum bisa ditemukan.
“Sampai sore ini belum berhasil ditemukan,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Terkait hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, bagi pengendara yang akan melewati banjir, sebaiknya memastikan terlebih dahulu ketinggian genangan air dengan cara melihat objek yang ada di pinggir jalan.
Objek atau patokan tersebut mulai dari yang rendah seperti trotoar, hingga patokan yang lebih tinggi seperti mobil atau motor serta pohon atau tiang listrik.
“Apabila objek-objek yang rendah sudah tertutup maka objek beberapa kendaraan roda empat sebagai patokan. Karena disitulah jalan yang datar sehingga jangan keluar dari jalur tersebut,” ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Sony melanjutkan, jika sudah semakin tinggi sebaiknya pengendara urungkan untuk melintas, sebab kalau dipaksakan resikonya terseret arus air atau terjerumus ke dalam lubang yang tidak terlihat.
Risiko ini semakin diperparah dengan infrastruktur lingkungan di Indonesia yang saat ini masih di bawah standar, seperti gorong-gorong tidak berpenutup, selokan atau kali tidak ada pembatas dan pengaman untuk bahaya banjir.
“Jadi tolong, jangan pernah memaksakan diri dengan mengabaikan bahaya-bahaya yang tidak terduga,” katanya.