tribun-nasional.com – Tujuannya agar pencapaian Net Zero Emission (NZE) atau netralitas karbon yang dicanangkan pemerintah tercapai pada 2060 bisa disampaikan lebih menyeluruh.
“Selain itu agar biaya infrastrukturnya tidak terlalu mahal,” jelas Bob Azam.
Menurutnya, biaya investasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) cukup tinggi, apalagi tipe fast charging.
Selain itu, dalam pengembangan kendaraan listrik juga dibutuhkan keberanian pemerintah memberi insentif kepada para pembeli kendaraan listrik. Tidak sebatas pajak akan tetapi cashback.
Bob Azam mencontohkan Pemerintah Amerika Serikat memberi cashback pembelian mobil listrik hingga sekitar Rp 100 juta per unit. China dengan cashback hingga Rp 200 juta per unit, dan Thailand antara Rp 25 juta sampai 50 juta per unit.
Sedangkan untuk mendukung netralitas karbon Indonesia, Toyota sebagai pemain otomotif global telah memiliki beragam teknologi ramah lingkungan yang mampu disesuaikan dengan campuran energi (energy mix) sesuai kebijakan negara. Termasuk di antaranya adalah kendaraan hybrid, kendaraan listrik tenaga baterai (BEV), sampai kendaraan tenaga hidrogen. Toyota menyebut kelengkapan produksi bertenaga non-Bahan Bakar Minyak atau non-BBM ini sebagai teknologi multi-pathway.