tribun-nasional.com – Kegiatan itu juga diharapkan dapat dijadikan momentum sebagai akhir transisi pandemik menuju endemik apalagi sebentar lagi Indonesia akan menggelar puncak Presidensi G20 pada November mendatang.
Ndang juga mengatakan tema “Reborn” tahun ini sangat pas karena Jakarta Marathon telah bertransformasi dengan resmi diakui oleh Atletik Dunia pada September lalu.
“Kami sudah mendapat pengakuan Atletik Dunia dan menjadi satu-satunya maraton di Indonesia yang terpilih sebagai Abbott World Marathon Majors Age Ranking Group,” kata Ndang dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat seperti dimuat ANTARA.
“Dengan demikian, para pelari Indonesia sudah tidak perlu repot lagi untuk mendapat kualifikasi ranking agar bisa memenuhi kualifikasi berlari di ajang maraton dunia,” katanya menambahkan.
Ada enam maraton bergengsi di dunia yang masuk dalam daftar Abbott World Marathon Majors, yakni Tokyo Marathon, Boston Marathon, London Marathon, Berlin Marathon, Chicago Marathon, dan New York City Marathon.
Ndang menyebut total sudah ada 15.300 pelari, termasuk pelari luar negeri dari 25 negara yang telah terdaftar mengikuti Jakarta Marathon tahun ini dari empat kategori, yakni Full Marathon, Half Marathon, 10KM, dan 5KM.
Peserta Marathon tercatat 1.648 peserta, Half Marathon 3.109 peserta, 10K 3.973 peserta, 5K sebanyak 5.455 peserta. Adapun Peserta luar negeri sebanyak 864 orang dari 25 negara.
Selain itu, Jakarta Marathon juga diikuti empat pelari elite ranking dunia, dua di antaranya dari Jepang dan dua lainnya dari Ethiopia dan Kenya.
Rute Jakarta Marathon akan melewati sejumlah ikon ibu kota, seperti Kawasan GBK Senayan, Jembatan Semanggi, Wilayah Gambir-Monas, Kota Tua, Passer Baru, Gereja Katedral, Istiqlal, Lapangan Banteng, Gedung Pancasila, Tugu Tani, Gedung Djoeng, TIM, Metropole-Megaria, Kunstkring Cut Mutia, Jalan Soerabaja, Museum Naskah Proklamasi, Gedung PFN Usmar Ismail, dan Museum Satria Mandala sebelum finis di Plaza Utara GBK.