tribun-nasional.com – Daerah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus bertambah seiring hujan yang hampir setiap hari mengguyur wilayah tersebut.
Data resmi sementara yang dirilis BPBD Trenggalek, Rabu, saat ini titik wilayah terdampak banjir dan longsor meluas di delapan kecamatan dari sebelumnya enam kecamatan.
“Totalnya ada puluhan desa/kelurahan dari 11 kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor selama empat hari terakhir,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspita Sari.
Sebelas kecamatan yang terdampak bencana banjir dan/atau longsor itu meliputi wilayah Kecamatan Panggul, Bendungan, Dongko, Watulimo, Suruh, Munjungan, Pule, Pogalan, Karangan, Gandusari, dan Kecamatan Trenggalek (kota).
Tidak ada laporan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah dampak masifnya kerusakan pada hunian penduduk serta infrastruktur jalan maupun jembatan di daerah itu.
“Jadi itu merupakan akumulasi data mulai tanggal 8 sampai 11 Oktober. Selama periode itu terjadi curah hujan cukup tinggi dan mengakibatkan bencana tanah longsor di beberapa titik,” kata Pipit.
Kerusakan rumah warga itu mayoritas terjadi pada bagian dinding samping rumah hingga bagian dapur yang mayoritas bersebelahan dengan tebing. Tingkat kerusakanbervariasimulai dari tingkat ringan, sedang hingga berat. Selain rumah, longsor juga menerjang beberapa ruas jalan hingga memutus konektivitas antar wilayah..
“Selain rumah warga, dampak lainnya ruas jalan. Beberapa diantaranya mengakibatkan akses jalan lumpuh total hingga proses evakuasi rampung,” ujarnya.
Berkaca dari peristiwa itu, Pipit mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan deras. Pasalnya hujan deras itu berpotensi berdampak terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir genangan hingga banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang. (*)