tribun-nasional.com – Kementerian Pertanian mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) agar mengembangkan komoditas jagung dan kedelai sebagai upaya meningkat perekonomian daerah dan nasional.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang di Kendari, Rabu, mengatakan pihaknya mendapat tugas langsung dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar membantu pemerintah Sultra dalam pengembangan jagung dan kedelai di Sultra.
“Saya mendapatkan tugas dari Menteri Pertanian untuk merespon keinginan daerah (Sultra) mengembangkan jagung dan kedelai,” katanya usai Rapat Koordinasi Komoditas Pertanian Strategis bersama jajaran Pemerintah Sulawesi Tenggara.
Menurutnya, wilayah Sulawesi Tenggara yang terdiri dari daratan dan kepulauan memiliki potensi jika mengembangkan komoditas jagung dan kedelai, namun belum terkelola dengan baik.
“Oleh karena itu Pak Menteri menugaskan saya selaku Kepala Badan Karantina untuk mengkolaborasi, merajut semua kekuatan yang bisa memberikan dukungan terhadap pengembangan khususnya jagung dan kedelai,” ujar dia.
Dia menerangkan dalam kurun tiga tahun terakhir Indonesia sukses swasembada beras karena tidak impor. Oleh karena itu pihaknya menargetkan di tahun 2023 bisa terjadi hal yang sama serta di tahun 2024 sampai 2025 juga bisa swasembada kedelai.
Meski begitu dia mengaku bahwa untuk benih jagung tidak dibantu oleh APBN namun dapat dibeli secara mandiri melalui dana swadaya masyarakat atau dan KUR, sedangkan untuk kedelai masih masih dijamin oleh ABPN.
Dia menambahkan peluang pemasaran komoditas jagung sangat tinggi, permintaan luar negeri juga sangat tinggi hanya saja sampai hari ini pihaknya masih menahan karena mempertimbangkan kebutuhan terutama untuk menopang industri pakan ternak nasional
“Sehingga permintaan ekspor yang kita lakukan tahun ini hanya sebatas menjaga hubungan dengan mitra-mitra negara yang membutuhkan, tetapi ketika nanti produksi kita sudah cukup besar di samping memenuhi kebutuhan dalam negeri industri pakan dalam negeri juga kita layani ekspor lebih masif lagi,” katanya.
Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengatakan untuk lahan pertanian di daerah tersebut saat ini terdapat sekitar 100.000 hektare.
“Areal di Sulawesi Tenggara khususnya di daratan masih sampai 100.000 hektare, misalnya komoditi jagung di semua kabupaten/kota punya lahan untuk mengembangkan itu, ada yang 5.000 hektar paling minim tadi 500 hektar. Jadi siap ketersediaan lahan,” kata Lukman.*