Bela Sekjen PDIP Hasto yang Disebut Mirip DN Aidit, Ketum Repdem: Andi Arief Halu Berkepanjangan, Seperti Punya Gangguan

tribun-nasional.com – Wanto menduga kalau Andi Arief mengeluarkan pernyataannya tersebut dalam keadaan berhalusinasi.

“Saya rasa Andi Arief masih halu berkepanjangan. Seperti memiliki gangguan psikotik. Mungkin karena pernah digrebek dan ditangkap di Hotel karena kasus narkotika jenis sabu dengan seorang perempuan di sebuah hotel kali ya. Jadi sering nuduh orang sembarangan,” kata Wanto kepada wartawan, Jumat (14/10/2022).

Wanto lantas memberikan sindiran balik, dengan meminta Andi Arief untuk berobat dan perlu penanganan medis agar Partai Demokrat tidak menampung orang-orang yang bergejala.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Tangerang Selatan ini kemudian menyinggung soal suara Partai Demokrat anjlok dari 20,9 persen turun menjadi 10 persen lantaran kasus korupsi besar-besaran kader mudanya.

“Dimulai dari Anas Urbaningrum, Rizal Malarangeng, Angelina Sondakh dan begitu banyak kader muda lainnya mati karir politiknya karena korupsi,” tuturnya.

Cuitan Andi Arief

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengkritik Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam memperlakukan lawan-lawan politik. Tindak-tanduk Hasto dinilai seperti pentolan Partai Komunis Indonesia (PKI), DN Aidit.

Kritikan itu disampaikan Andi lewat akun Twitter pribadi @Andiarief__., Suara.com telah mengkonfirmasi dan mendapat izin mengutip pernyataan tersebut dari Andi Arief.

“Cara-cara Hasto memperlakukan lawan-lawan politik mirip cara-cara DN Aidit di tahun 1964,” mata Andi Arief dikutip Kamis (13/10/2022).

Lebih lanjut, Andi menjelaskan penggunaan kata DN Aidit untuk menunjukkan kemiripan dengan apa yang dilakukan Hasto saat ini.

“Ya mirip memang, adu domba, kemudian cari muka, kriminalisasi, intinya seolah-olah paling berkuasa padahal tidak berkuasa,” kata Andi Arief.

Andi menyebutkan segala kemiripan itu berdasarkan dengan apa yang ia baca dan ketahui dari sejarah. Menurutnya cara-cara berlebihan DN Aidit itu, saat ini sedang dilakukan oleh Hasto.

“Jadi ngambil hatinya, cari mukanya terlalu berlebihan tahun 1964. Setidaknya itulah yang saya pelajari dari sejarah dan sekarang sedang dipraktikkan oleh Hasto ini. Mirip,” ujar Andi Arief.

Tinggalkan Balasan