Legenda bulu tangkis terlibat dalam Audisi Umum PB Djarum

tribun-nasional.com – Sejumlah legenda bulu tangkis dilibatkan dalam Audisi Umum PB Djarum 2022 untuk memantau bibit-bibit muda potensial yang berhak mendapat Djarum Beasiswa Bulutangkis.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengatakan ada 10 mantan pebulu tangkis yang ditugaskan untuk turut memberikan penilaian dalam audisi yang berlangsung pada 19-23 Oktober di GOR Djarum, Jati, Kudus itu.

Legenda-legenda tersebut adalah Hariyanto Arbi, Liem Swie King, Susy Susanti, Alan Budikusuma, Liliyana Natsir, Eddy Hartono, Richard Mainaky, Hastomo Arbi, Basri Yusuf, Maria Kristin, dan Lius Pongoh.

“Kami mengharapkan dari mereka itu akan ada sudut pandang tertentu dalam melihat potensi atlet,” tutur Yoppy dalam konferensi pers di GOR Djarum, Jati, Kudus, Selasa.

Susy Susanti sebagai salah satu mantan atlet yang dilibatkan dalam audisi menyampaikan bahwa kriteria pemain yang paling penting adalah bagaimana dia bisa menunjukkan daya juang tinggi saat bertanding di lapangan

“Bakat saja tidak cukup tapi butuh kerja keras juga. Selain itu, kami juga melihat jiwa tidak mau kalah itu banyak menentukan. Itu menjadi salah satu faktor yang membantu atlet untuk bisa menuju jenjang berikutnya,” ucap peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Hal senada disampaikan Liliyana Natsir. Peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu mengatakan bahwa rasa tidak ingin kalah menjadi faktor penentu yang akan dia lihat dalam audisi ini.

“Saya ingin melihat atlet-atlet terutama putri agar punya rasa tidak mau kalah yang tinggi. Meski lawan lebih tinggi, lebih besar, dan lebih-lebih dari dia, tapi tetap tidak mau kalah. Itu yang paling ingin saya lihat,” kata dia.

Ajang pencarian bakat pebulu tangkis audisi Umum PB Djarum kembali hadir setelah vakum dua tahun. Proses seleksi untuk dua kelompok usia, yakni U-11 dan U-13 baik putra maupun putri ini diikuti sekitar 2.300 pebulu tangkis muda untuk mengikuti serangkaian seleksi secara terpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah, 19-23 Oktober.

Ada beberapa tahapan yang harus dijalani, mulai dari dua kali tahap skrining, turnamen, hingga tahap karantina sebelum pengumuman para pemain yang berhak menjadi atlet PB Djarum.

Tinggalkan Balasan