tribun-nasional.com – Pengelola Objek Wisata Paralayang, Kabupaten Majalengka memprotes rencana polisi yang akan memberlakukan sistem ganjil genap di lokasi wisata tersebut.
Mereka menganggap rencana pemberlakuan ganjil genap itu akan membuat kunjungan wisatawan semakin sepi di tempat tersebut.
“Dipastikan dengan ganjil genap ini akan menurunkan tingkat kunjungan. Karena pelat nomor yang tidak sesuai akan diputar balik. Padahal tingkat kunjungan saat ini tidak mencapai 25%, sesuai batas maksimal PPKM Level 2,” kata Dede, pengelola Wisata Paralayang saat dihubungi detikTravel, Kamis (16/9/2021).
“Imbasnya kami disini semakin sulit menutupi biaya operasional dan lainnya,” sambungnya.
Bahkan kata Dede, rencana diberlakukannya sistem ganjil genap itu sama sekali tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Ia sebagai pengelola justru baru mengetahui adanya rencana tersebut dari media sosial.
“Gak ada diajak ngebahas ini, malah ini tahunya dari medsos, terus dari teman-teman media yang tanya ini. Saya baru tahu ini,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan detikcom, Satlantas Polres Majalengka akan melakukan ujicoba sistem ganjil genap di Wisata Paralayang pada Jumat (17/9/2021) hingga Minggu (19/9/2021) besok.
Ujicoba sistem ganjil genap itu dilakukan sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan kunjungan wisatawan pasca status PPKM Majalengka yang turun ke Level 2.
“Majalengka kan sudah di Level 2 otomatis ada kelonggaran aktivitas dan masyarakat tahu itu. Mereka merasa bisa main nih, nah kita antisipasi ke tempat wisata jangan sampai ada lonjakan siginifikan biarpun sudah dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas. Jadi tidak ada salahnya kita antisipasi dengan sistem ganjil genap ini,” ungkap Kasatlantas Polres Majalengka AKP Lucky Martono.