tribun-nasional.com – Menparekraf Sandiaga Uno memprioritaskan Desa Bejijong di Mojokerto untuk dikembangkan menjadi desa wisata Majapahit. Ia menyebut desa tersebut punya keunikan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Mojokerto, Menparekraf Sandiaga Uno berkeliling untuk melihat langsung rumah-rumah bergaya khas Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto dengan menaiki delman.
Sebanyak 94 rumah Majapahit di kampung ini dibangun Pemprov Jatim bersama Pemkab Mojokerto tahun 2015 lalu agar menjadi salah satu ikon wisata.
Sampai di Mahavihara Mojopahit, Sandiaga disambut tarian tradisional Mayang Rontek, teaterikal Sumpah Palapa Patih Gajah Mada dan puluhan warga setempat. Didampingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, ia lantas berkeliling di vihara sekaligus melihat patung Budha tidur terbesar di Indonesia.
Sejumlah kesenian tradisional menghibur Menparekraf di Mahavihara Mojopahit. Seperti kuda lumping, bantengan dan tarian dolanan yang dimainkan anak-anak. Sandiaga juga melihat langsung proses pembuatan patung kuningan, patung batu, patung terakota dan batik tulis khas Majapahit.
Saat meninjau Pasar Rakyat Kampung Majapahit, Sandiaga memborong berbagai kuliner buatan emak-emak di Desa Bejijong. Mulai dari telor asin asap, es ketan, ayam ungkep kemaron, getuk Majapahit, manisan buah, hingga minuman secang.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Sandiaga menandatangani prasasti penetapan Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong dan menyerahkan piagam penghargaan Bejijong sebagai 50 desa wisata terbaik di Indonesia. Ia juga mendapat cendera mata berupa patung Budha tidur dari pengurus vihara dan batik Majapahit dari Bupati Mojokerto.
“Alhamdulillah di tengah pandemi Desa Wisata Majapahit Bejijong ini masuk desa wisata 50 terbaik se-Indonesia,” kata Sandiaga Uno kepada wartawan di lokasi, Kamis (16/9/2021).
Selanjutnya —->> Desa Bejijong Jadi Prioritas Kemenparekraf
Sandiaga Uno menegaskan, Desa Bejijong menjadi salah satu prioritas Kemenparekraf untuk dikembangkan menjadi desa wisata kampung Majapahit. Menurutnya, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Mulai dari sarana dan prasarana, hingga keterampilan ibu-ibu, khususnya di produk ekonomi kreatifnya.
“Ke depan Bejijong ini menjadi salah satu prioritas kami untuk kami tingkatkan. Karena saya melihat yang sangat spesifik dan unik di Desa Wisata Majapahit Bejijong ini adalah kearifan lokal dan toleransi beragama. Ada vihara di tengah masyarakat yang 95 persen muslim, saling berdampingan, harmonis dan saling mensupport. Ini ciri-ciri gotong-royong Bangsa Indonesia. Ini yang menjadi satu catatan luar biasa dalam kunjungan kali ini,” tegasnya.
Pengembangan Bejijong sebagai desa wisata kampung Majapahit sekaligus mengoptimalkan fungsi rumah-rumah Majapahit di desa ini. Untuk itu, menurut Sandiaga, dibutuhkan kerjasama semua pihak. Ia berjanji akan membawa aspirasi masyarakat Bejijong untuk dibahas bersama kementerian lain yang terkait, Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto.
“Karena Majapahit ini merupakan aset bangsa. Juga kami minta masyarakat, dunia usaha dan komunitas yang peduli terhadap kelestarian budaya dan seni bisa bekerjasama. Kami akan memimpin dengan tentunya inovasi-inovasi baru dan adaptasi protokol kesehatan dan kegiatan lain yang mampu membangkitkan dan mengoptimalkan rumah Majapahit ini,” terangnya.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berharap Desa Bejijong bisa dikembangkan secara maksimal sebagai desa wisata kampung Majapahit.
“Ini adalah satu potensi yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Karena di Desa Bejijong ini ada peninggalan-peninggalan Majapahit,” tandasnya.