Merdeka.com – Pemprov DKI Jakarta menampik menjadikan Jeje ‘Slebew‘ dan Bonge cs sebagai duta kebersihan dan ketertiban kawasan Dukuh Atas. Hanya saja, Pemprov DKI melalui Dinas Lingkungan Hidup, melibatkan Jeje untuk berkolaborasi membuat konten sosialisasi kebersihan.
“Collab bareng (Jeje dan kawan-kawan) buat konten-konten sosialisasi menjaga kebersihan dan ketertiban di ruang publik,” kata pejabat humas Dinas Lingkungan Hidup DKI, Yogi Ikhwan kepada merdeka.com, Jumat (15/7).
Menurut Yogi, ketenaran Jeje dan remaja viral asal Bojong Gede Depok Bogor, saat ini setidaknya mampu mempengaruhi sikap dan kebiasaan para remaja yang kerap menghabiskan waktu di Dukuh Atas, untuk memastikan kawasan tersebut tetap bersih dari sampah.
Tidak hanya soal pengaruh Jeje dan kawan-kawan, Yogi berujar bahwa volume sampah di kawasan Dukuh Atas mengalami penurunan seiring dengan sosialisasi serta penyuluhan, dan kegiatan operasi tangkap tangan sebagai sanksi sosial.
“Sudah jauh berkurang sampah di Kendal berkat sosialisasi dan penyuluhan kita, dan operasi tangkap tangan, sanksi sosial simpatik yang kita gelar sejak tanggal 7 Juli,” sebutnya.
Selain Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP Jakarta Pusat juga melibatkan Jeje ‘Slebew’, remaja viral karena fashion week ala Citayam di Terowongan Kendal dan sekitar Dukuh Atas, untuk mengingatkan para remaja agar menjaga kebersihan dan ketertiban.
“Saya dengan Jeje mengajak teman-teman atau adik-adik remaja yang sering berkunjung ke area Kendal, imbauannya tidak boleh membuang sampah sembarangan, hindari kerumunan, kalau nongkrong jangan terlalu malam,” ucap Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Hendra, dikutip pada Kamis (18/7).
Hendra mengingatkan bahwa batas para remaja nongkrong di sekitar Dukuh Atas maksimal hanya sampai jam 10 malam. Setelah itu, para remaja diharuskan membubarkan diri dan kembali ke kediaman masing-masing.
Hendra menambahkan, keterlibatan Jeje Slebew juga sebagai kampanye kepada remaja Citayam, Bogor, agar tetap memakai masker saat berkumpul. Sebab, imbuhnya, pandemi Covid-19 masih terjadi.
“Tetap menggunakan maskernya imbauan seperti itu saja, edukasi ke anak-anak yang biasanya nongkrong sampai malam, kalau tidak ada yang penting-penting banget sebaiknya jangan (berkumpul),” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, keramaian remaja asal Citayam, Depok, Bogor di Terowongan Kendal dan sekitar Dukuh Atas menjadi perhatian khusus Pemprov DKI Jakarta. Hendra mengatakan, pihaknya bahkan mendirikan tenda sebagai posko pengawas di sekitar Dukuh Atas.
[rhm]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.