Sebuah taman hiburan bertema tokoh kartun Sesame Street meminta maaf dan berjanji akan memberikan lebih banyak pelatihan bagi karyawannya setelah beredarnya sebuah video yang menunjukkan satu karakter berkostum tokoh kartun tersebut menolak lambaian dan salam dua anak perempuan kulit hitam yang berusia enam tahun dalam suatu parade.
Video berdurasi sembilan detik yang diposting di Instagram oleh Jodi Brown, ibu salah seorang gadis kecil itu, pada Sabtu (16/7) lalu, menunjukkan seseorang yang mengenakan kostum Rosita – salah satu karakter terkenal di serial anak-anak Sesame Street – membalas tepukan tangan seorang anak dan perempuan kulit putih, tetapi memberi isyarat “tidak” dan berjalan menjauhi dua anak perempuan kulit hitam yang telah membentangkan tangan mereka dan berharap dapat menepuk tangan “Rosita” dalam parade di Sesame Place, Langhorne, di luar Philadelphia.
Brown menulis di Instagram-nya, “Saya tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di @Sesameplace!”
Pengacara keluarga Brown, B’Ivory LaMarr, pada Selasa (19/7). mengatakan kepada Associated Press bahwa keluarga itu terkejut dan terganggu dengan insiden itu; dan “dampaknya dirasakan anak-anak mereka.”
Dalam pernyataan awal yang dirilis pada Minggu (17/7), Sesame Place mengatakan taman dan karyawan itu berdiri untuk “inklusivitas dan kesetaraan dalam segala bentuk.” Pernyataan itu juga mencatat bahwa mereka yang mengenakan kostum karakter tertentu melewatkan permintaan pelukan karena kostumnya menyulitkan untuk melihat mereka yang ada di dalam kostum.
“Karakter Rosita mengabaikan gadis-gadis itu secara tidak sengaja dan merasa sedih dengan kesalahpahaman yang terjadi,” demikian petikan pernyataan tersebut.
Namun banyak pihak menyampaikan kemarahan secara online. Sebagian bahkan menyerukan untuk memboikot taman hiburan itu.
Taman itu mengeluarkan pernyataan kedua pada Senin (18/7) dengan sekali lagi meminta maaf dan berjanji “akan mengambil tindakan untuk berbuat lebih baik.” Di antara upaya yang dijanjikan tersebut adalah pelatihan mengenai isu inklusivitas bagi karyawan.
Baik pernyataan itu maupun video yang diposting sebelumnya memicu tanggapan luar biasa di media sosial; yang menurut LaMarr membantu menjelaskan “persoalan ini.”
“Banyak warga Amerika keturunan Afrika yang cenderung sangat pasif karena sayangnya kita terbiasa menghadapi rasisme seperti ini di berbagai ruang,” ujar LaMarr.
Sesame Place telah menjadi taman hiburan resmi “Sesame Street” selama lebih dari 40 tahun. Taman ini dibuka pada 1980.
LaMarr menegaskan, “kita berharap organisasi terkemuka yang juga dihormati seperti Sesame Street dan Sesame Place berdiri di atas prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang mereka gambarkan… Sebaliknya, apa yang dilihat keluarga ini adalah sebuah perusahaan yang sangat meremehkan dampak yang telah mereka timbulkan.” [em/jm]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.