Menyingkap Pesta dan Pembantaian PKI di Desa Kelahiran Semaun

2 menit

Komunisme menorehkan kisah kelam dalam sejarah Indonesia. Berikut ini kisah pesta dan pembantaian PKI di salah satu daerah di Jawa Timur!

Ada banyak kisah kelam seputar Partai Komunis Indonesia (PKI), bukan hanya peristiwa G30S saja.

Salah satunya adalah kisah kehidupan para anggota PKI di desa Curahmalang, tempat kelahiran Semaun sang pendiri PKI.

“Zaman saat itu zaman edan. Kalau enggak melakukan, mungkin enggak akan kebagian (membunuh),” ungkap Mbah Piyadi, mengenang peristiwa kelam Partai Komunis Indonesia (PKI) di Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur.

Melansir dari merdeka.com, seperti ini kisah pesta dan pembantaian PKI!

Kisah Pesta dan Pembantaian PKI

Pesta ala PKI

pesta pki

sumber: liputan6.com

Pada masa-masa masih berdirinya PKI, banyak orang di Desa Curahmalang yang berafiliasi dengan partai berlogo palu arit tersebut.

Bukan hanya rakyat biasa yang menjadi anggotanya, sejumlah pejabat desa pun ikut serta menjadi anggota aktif PKI.

“Banyak yang ikut waktu itu. Gak mong wong deso, pak polo biyen yo melok PKI (tidak hanya orang biasa, kepala dusun pun juga ikut PKI),” tuturnya.

Menurut keterangan Mbah Piyadi, orang-orang yang dulu ikut PKI sangat mudah dikenali dari kebiasaannya.

Mereka kerap mengadakan rapat yang ia sendiri tidak tahu apa bahasannya.

Sebelum rapat dimulai, biasanya para simpatisan PKI akan meminta sumbangan kepada warga.

Mirisnya, tak jarang orang-orang PKI yang meminta sumbangan dengan cara paksa.

Mereka merampas apa saja yang warga punya, bahkan sering disertai dengan kekerasan jika ada yang berani melawan.

Setelah rapat, para anggota PKI biasanya mengadakan pesta dengan mengadakan acara makan, menari, dan lain sebagainya.

Pembantaian PKI

pembantaian pki

sumber: sindonews.com

Meletusnya peristiwa G30S/PKI menjadi titik kulminasi perlawanan terhadap PKI, tak terkecuali di tempat kelahiran Semaun.

Semua orang yang ‘diduga’ PKI ditangkap dan dibunuh di beberapa tempat yang telah ditentukan.

“Mereka yang ditangkap tentara, tak pernah kembali lagi. Dulu sempat kita ingatkan pada mereka (PKI), pergi (dari desa) atau mati. Di sini bisa di-drop truk-trukan (tentara) dari koramil),” katanya.

Pada masa-masa kelam tersebut, banyak rumah yang diberi tanda. Ada yang ditandai keluarga tentara, NU, Ansor, dan lainnya.

Kalau tidak diberi tanda, maka penghuninya bisa diambil oleh tentara dan warga yang menyisir anggota PKI.

Para anggota PKI yang tertangkap akan dibunuh tanpa ampun, lalu mayat mereka dikubur di pemakaman terdekat atau secara massal.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan