tribun-nasional.com – Sebanyak 10 tim esports putri di Asia Tenggara siap berkompetisi dalam ajang MLBB Women’s Invitational (MWI) 2023 yang akan digelar langsung di Bekasi, pada 6 – 12 Februari.
“Tidak hanya mengembangkan esports dalam negeri, tapi juga harapannya ini dapat memberikan kesempatan bagi pemain perempuan untuk bermain dengan seimbang bahkan di tingkat global,” kata Wakil Ketua Penyelenggara MWI 2023 Ginta Kamka saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Sependapat, Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports di Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Debora Imanuella mengatakan kehadiran atlet esports putri Indonesia di kancah nasional maupun internasional diperlukan demi kompetisi yang lebih inklusif.
“Kami berharap wadah ini bisa membuat dan menginspirasi banyak gamers perempuan untuk berani berkompetisi dan tidak puas di skema ladies saja. Saat ini, game publishers pun menerapkan inklusivitas dan memperbolehkan mereka untuk masuk ke turnamen major,” papar Debora.
“Ini senada dengan PBESI yang punya visi dan misi untuk menjadi kekuatan utama dan sentra esports dalam negeri dan dunia. Inklusivitas adalah kunci utama untuk membawa banyak warna di ekosistem itu,” imbuhnya.
Sementara itu, MWI 2023 akan mempertemukan 10 tim peserta dari negara Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Kamboja.
Indonesia akan diwakili oleh Bigetron Era dan GPX Basreng. Ada juga Filipina yang mengandalkan tim Omega Empress dan Risk Velkhana, serta Malaysia dengan Team HAQ Ladies dan Zeg Iris.
Lebih lanjut, Vietnam akan diwakili oleh MDH Phoenix, dan Singapura memboyong Grayback Odyssey. Setelah itu, dari Myanmar ada Burmese Ghouls-Reinas dan Kamboja diwakili oleh Impunity Starlets.
Ajang MWI 2023 merupakan kali kedua digelarnya turnamen “Mobile Legends” khusus atlet esports putri se-Asia Tenggara.
Sebelumnya, MWI 2022 yang diselenggarakan secara daring, berhasil diisi dengan All-Indonesia final dan dimenangkan oleh Bigetron Era setelah mengalahkan GPX Basreng.