tribun-nasional.com – Banyak seleb TikTok yang terkenal di negara Afganistan di tengah kondisi ekonomi-politik yang chaos. Salah satunya Najib, 23, yang mem-posting konten drama komedi dan telah mendapat 413.000 pengikut.Dalam kontennya baru-baru ini, dia dan sesama TikToker Alee Siddique masuk ke tempat jual HP untuk membeli iPhone 14 Pro Max berwarna “terong” yang “dipetik langsung dari semak-semak”. Najib bercanda tentang keinginannya “menjual ginjalnya” demi bisa membayar iPhone dengan harga yang paling mahal itu.Najib dan pengguna TikTok Afganistan lainnya mengatakan mereka ingin konten mereka berfungsi sebagai ‘jeda’ atau sekedar hiburan di tengah banyaknya laporan kekerasan, krisis ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia yang telah mendominasi berita utama di Afganistan selama beberapa dekade.“Kami benar-benar berusaha membuat video kami lucu dan menyenangkan (untuk ditonton),” kata Najib, dikutip dari Wired, Selasa (7/2/2023).
Ia menjadi salah satu satu belasan anak muda berusia 20-an di perkotaan Afganistan yang telah membangun banyak pengikut di TikTok. Tidak ada angka resmi untuk penetrasi aplikasi tersebut. Namun diperkirakan mulai dari 325.000 hingga lebih dari 2 juta pengguna TikTok di negara tersebut. Konten dari para influencer secara rutin mencatat ratusan ribu penayangan.Selama beberapa tahun terakhir, aplikasi ini telah menjadi sumber hiburan pelarian, tempat debat, dan platform untuk bisnis, yang berhasil menahan kembalinya kekuasaan Taliban pada Agustus 2021, sanksi, pembatasan perbankan-dan bahkan dilarang oleh rezim baru.“Ini adalah taktik psikologis untuk melarikan diri, bahkan secara singkat, dari keadaan yang mengerikan dan berbahaya yang mereka alami,” kata Mariam Wardak, seorang presenter TV Afgan-Amerika yang bekerja dengan influencer media sosial di Afganistan.“Di satu rumah, Anda akan melihat seorang ayah duduk di sofa menonton pengambilan gambar politik, anak perempuannya mengikuti seorang influencer modis dari kamar tidurnya, dan istrinya menonton video komedi atau menyanyi dari dapur,” imbuhnya.Viralnya TikTok di Afganistan adalah fenomena yang baru terjadi, setelah sebagian besar pasar media sosial didominasi oleh Facebook, yang memiliki sekitar 3,7 juta pengguna di negara tersebut.Tetapi pertumbuhan Facebook telah terhenti selama beberapa tahun terakhir, sementara TikTok telah menyebar ke mana-mana, terutama di kalangan anak muda perkotaan Afganistan.Internet di Afganistan masih tergolong lambat dan mahal, dengan WiFi rumahan 1 Mbps berharga antara US$40-US$75 per bulan. Ini berarti memuat dan memutar video YouTube berdurasi 15 menit sekalipun dapat menyedot waktu dan data yang cukup banyak. Dengan format video pendek yang ditawarkan TikTok jauh lebih sedikit menyedot data.