tribun-nasional.com – tidak hanya dialami oleh orang dewasa, bayi hingga anak-anak pun kerap melakukannya.
Menurut laman Cleveland Clinic, rata-rata satu dari 10 anak mendengkur di malam hari dan terkadang penyebabnya bukan hanya karena hidung tersumbat.
Orangtua perlu mewaspadai bila anak mendengkur saat tertidur, sebab bisa jadi ada masalah atau gangguan kesehatan lain yang tengah dialami anak.
Penyebab anak mendengkur di malam hari
suara keras yang dihasilkan saat seseorang tertidur. Kondisi ini dapat terjadi karena udara yang seolah terpaksa masuk ke saluran pernapasan.
Akibatnya beberapa jaringan lunak di mulut, hidung dan tenggorokan mengalami gesekan sehingga menimbulkan getaran.
Getaran inilah yang menghasilkan suara keras seperti terdengar mengi, mendengus, atau berderak.
Seiring bertambahnya usia, volume atau suara yang terdengar saat bisa saja meningkat.
Tak heran jika data menyebutkan 25 persen orang dewasa punya kebiasaan mendengkur di malam hari.
Hal itu bisa terjadi akibat penurunan otot tonus, karena dapat menyebabkan saluran pernapasan menjadi lebih sempit.
Kasus ini biasanya dialami oleh orang-orang dengan berat badan berlebihan atau obesitas.
Namun pada kasus mendengkur yang dialami anak-anak, sepertinya orangtua perlu mewaspadai karena kemungkinan anak tengah mengalami gangguan kesehatan sebagai berikut.
Melansir Cleveland Clinic, berikut beberapa hal yang menyebabkan saat tertidur pulas.
1. Pembesaran amandel
paling umum pada anak-anak adalah adanya amandel yang membesar.
Jaringan lunak di tenggorokan yang ukurannya membesar ini bisa mempersempit saluran udara, sehingga menimbulkan kebiasaan mendengkur.
Amandel yang membesar ini dapat diatasi dengan metode pembedahan, dan prosesudernya disebut tonsilektomi serta adenoidektomi.
2. Anak menderita alergi
Peradangan yang terjadi di saluran pernapasan akibat bisa memicu hidungnya tersumbat dan gangguan penapasan yang lain.
Penyebab alergi yang menimbulkan gejala mendengkur itu meliputi tungau debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari atau faktor lain penyebab iritasi di saluran pernapasan anak.
Dalam mengatasinya, orangtua bisa memeriksakan kondisi anak ke dokter untuk mendiagnosis secara tepat dan pengobatan sesuai jenis aleri yang dialami anak.
3. Menderita asma
Asma termasuk gangguan pernapasan yang membuat saluran pernapasan menjadi lebih sempit, membengkak dan lebih berlendir.
Faktor ini pula yang membuat anak menjadi mudah mendengkur saat tertidur pulas.
4. Deviasi septum
Tulang rawan yang dikenal sebagai septum hidung terdapat di area tersebut di sisi kiri dan kanan hidung.
Jika tulang ini bentuknya tidak rata alias bengkok, kondisi tersebut bisa membuat saluran pernapasan menjadi lebih sempit atau fungsinya terganggu.
Dampak yang paling mudah dikenali adalah munculnya kebiasaan mendengkur saat anak tertidur.
Kondisi ini sebetulnya bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kelainan saat lahir, gangguan perkembangan tulang septum, hingga cedera.
Sebagian besar masalah ini tidak perlu perawatan khusus, tapi jika mendengkurnya semakin parah mungkin prosedur perbaikan septum dapat dilakukan, misalnya dengan septoplasti.
5. Anak mengalami kelebihan berat badan
Sama seperti orang dewasa, anak-anak dengan berat badan berlebihan juga berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan, termasuk mendengkur.
Terutama jika anak memiliki jaringan lemak di leher yang terlalu besar, kondisi ini bisa menekan tenggorokan sehingga menyebabkan penyempitan jalan napas.
Tak cuma mendengkur, sebagian anak dengan juga kerap mengalami gangguan tidur yang lain di malam hari.
Untuk mengatasinya, anak perlu menerapkan berbagai metode agar berat badannya lebih seimbang dengan rutin melakukan aktivitas fisik hingga diet yang sehat.
6. Sleep apnea
Kenali kebiasaan anak saat tidur di malam hari. Apakah si kecil sering terbangun saat tengah malam dengan napas yang terengah-engah?
Kalau iya, kemungkinan anak mengalami sleep apnea. Kondisi ini secara umum didasari oleh gejala kesulitan napas atau bahkan berhenti napas saat tertidur.
Selain mendengkur, gejala pada anak lainnya bisa ditandai dengan beberapa kondisi seperti anak hiperaktif atau kesulitan fokus.
Anak suka mengompol, asam lambungnya naik, berkeringat saat malam hari atau gerakan tangan dan kaki berlebihan saat tertidur.
Segera konsultasikan ke dokter jika anak memiliki beberapa gejala yang sudah disebutkan tadi untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.