Manfaat Seng untuk Tubuh, Meningkatkan kekebalan Hingga Kualitas Sperma

Manfaat Seng untuk Tubuh, Meningkatkan kekebalan Hingga Kualitas Sperma

tribun-nasional.com – Zinc atau seng adalah mineral penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan, terutama untuk sistem kekebalan tubuh.

Kekurangan seng dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Nutrisi penting ini mendukung perkembangan janin yang sehat pada ibu hamil, menurut ahli diet Julia Zumpano, RD.

” Seng juga memainkan peran kunci dalam melawan kuman, menyembuhkan luka, dan banyak lagi,” kata dia.

Lebih lanjut Zumpano menuturkan, seng juga merupakan antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel, kondisi yang memicu penyakit jantung, kanker, dan penyakit serius lainnya.

Manfaat seng

Banyak manfaat kesehatan dari seng, termasuk:

1. Meredakan flu

Seng membantu proses produksi sel sistem kekebalan tubuh yang melawan kuman, dan membuat flu reda lebih cepat.

Berdasarkan temuan tahun 2021 terhadap 28 studi, diketahui menggunakan tablet hisap, gel atau semprotan hidung berbahan seng membantu penderita flu merasa lebih baik dua hari lebih cepat.

Hasil itu dibandingkan dengan penderita flu yang tidak memanfaatkan seng.

Tapi perlu dicatat, asupan seng tidak mengurangi keparahan gejala flu. Waspadai juga efek samping seng, seperti mual.

Agar flu reda lebih cepat, Zumpano menyarankan untuk mengonsumsi pelega tenggorokan yang mengandung seng.

“Dalam kasus yang jarang terjadi, individu yang menggunakan semprotan hidung seng kehilangan indra penciumannya, terkadang permanen,” terang Zumpano.

Sejumlah studi menunjukkan, kadar seng yang rendah bisa meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19 dan memiliki gejala yang parah.

Namun dalam satu studi klinis, mengonsumsi suplemen seng, vitamin C atau keduanya tidak memperpendek jumlah hari individu mengalami gejala Covid-19.

Dibutuhkan studi lebih lanjut guna mengetahui pengaruh seng terhadap infeksi Covid-19.

2. Melindungi penglihatan

Studi menemukan, asupan suplemen seng sebesar 80 miligram bersama vitamin lain untuk kesehatan mata, dapat menurunkan risiko degenerasi makula terkait usia lanjut dan kehilangan penglihatan sebesar 25 persen.

Individu dengan risiko degenerasi makula berisiko kehilangan penglihatan jika penyakitnya berkembang.

Bagian mata yang disebut retina mempunyai konsentrasi seng yang tinggi. Tambahan asupan seng dalam bentuk suplemen bisa menjaga retina dari radikal bebas yang memicu kerusakan sel.

3. Menurunkan gula darah dan kolesterol

Penderita diabetes tipe 2 seringkali kekurangan seng. Beberapa ahli meyakini, kadar seng yang rendah dapat membuat diabetes tipe 2 memburuk dengan cepat.

Berbagai studi mengungkap, seng dapat menurunkan gula darah dan kolesterol tinggi pada penderita diabetes tipe 2.

Tinjauan penelitian tahun 2021 menunjukkan, seng juga dapat memperbaiki kadar gula darah pada penderita diabetes gestasional –diabetes yang terjadi selama kehamilan hingga persalinan.

4. Mempercepat penyembuhan luka

Obat topikal seperti seng oksida yang diaplikasikan langsung ke kulit bayi adalah cara yang terbukti bisa mengobati ruam akibat pemakaian popok.

Seng juga berfungsi mengunci kelembapan, membantu menjaga pantat bayi dari iritasi.

5. Meningkatkan kualitas sperma

Satu studi kecil menemukan, individu yang mengalami infertilitas mengalami peningkatan kualitas sperma setelah mengonsumsi suplemen seng.

Suplemen tersebut mengandung vitamin lain, jadi para peneliti tidak yakin persis apa peran seng.

Makanan kaya seng

Makanan laut, daging, dan unggas tertentu mengandung seng tinggi. Ada pula produk yang diperkaya seng seperti roti dan sereal.

“Umumnya mudah untuk mendapatkan jumlah seng yang direkomendasikan tanpa suplemen,” kata Zumpano.

Makanan tinggi seng meliputi:

  • Daging sapi
  • Ayam dan kalkun
  • Telur
  • Susu fortifikasi dan sereal gandum, pasta, roti
  • Kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan seperti buncis dan lentil
  • Babi
  • Tiram, kepiting dan lobster

Asupan seng yang dianjurkan

Kadar seng yang dibutuhkan setiap hari bergantung pada usia, jenis kelamin, dan apakah kita sedang hamil atau menyusui.

Berikut anjuran dari National Institutes of Health:

  • Bayi baru lahir 0-6 bulan: 2 miligram
  • Bayi 7-36 bulan: 3 miligram
  • Anak 4-8 tahun: 5 miligram
  • Anak 9-13 tahun: 8 miligram
  • Remaja perempuan 14-18 tahun: 9 miligram
  • Dewasa perempuan: 8 miligram
  • Remaja laki-laki 14-18 tahun: 11 miligram
  • Dewasa pria: 11 miligram
  • Dewasa hamil: 11 miligram
  • Dewasa menyusui: 12 miligram

Perlukah suplemen seng?

Sebagian besar dari kita mendapatkan asupan seng dalam makanan secara memadai.

Tetapi ada beberapa kondisi yang membuat kita harus mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen seng, seperti:

  • Menjalani operasi penurunan berat badan bariatrik, menderita penyakit radang usus, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
  • Menerapkan diet vegetarian atau vegan yang minim daging, sumber utama seng. Meski kacang-kacangan dan produk gandum mengandung seng, kedua makanan itu juga mengandung antioksidan phytates yang mengganggu penyerapan seng oleh tubuh.
  • Saat hamil dan menyusui, suplemen seng mendukung perkembangan bayi yang sehat.
  • Anak menderita penyakit sel sabit. Obat-obatan dapat memengaruhi penyerapan seng, sehingga anak mungkin memerlukan suplemen.
  • Memiliki gangguan penggunaan zat terutama alkohol, yang menurunkan penyerapan seng sekaligus menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak seng dalam urin.

Efek samping seng

Terlalu banyak konsumsi seng, khususnya dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan efek samping, yaitu:

  • Kekurangan zat tembaga dan magnesium
  • Sakit kepala
  • Kehilangan selera makan
  • Tingkat kolesterol HDL yang rendah
  • Sakit perut termasuk mual, muntah dan diare
  • Fungsi kekebalan tubuh memburuk, yang menyebabkan peningkatan infeksi

Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

“Jangan mengambil risiko dengan terlalu banyak mengonsumsi suplemen dan mengalami efek samping,” catat Zumpano.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.