tribun-nasional.com – Saat menyusuri Jalan Braga Kota Bandung di Sabtu pagi, ketika matahari belum juga memancarkan sinarnya, ruas jalan yang beralaskan batu andesit itu sudahlah sangat ramai.
Setiap beberapa meter melangkah, perjalanan kita seakan menghalangi sepasang muda-mudi yang sedang asyik bergaya di depan kamera, untuk menghasilkan foto prewedding yang sesuai keinginan.
Ada dari mereka yang memakai setelan busana tradisional namun dipadukan dengan sepatu kets, dan ada yang mengenakan busana kasual dengan motif sama atau warna yang senada. Ada pula yang cukup serius mengenakan gaun pengantin putih elegan dengan pasangannya yang mengenakan setelan jas lengkap.
Minimalnya, ada hampir sepuluh pasangan calon pengantin yang melakukan pemotretan prewedding di ruas jalan pendek dan sesak itu saat akhir pekan. Semakin berganti tahun, pasangan yang memanfaatkan Jalan Braga untuk pemotretan prewedding memang terus bertambah banyak.
Lokasi favorit lainnya untuk pemotretan prewedding adalah Kawah Putih, di Rancabali, Kab. Bandung . Danau di kawah yang bernuansa kebiruan, kadang kehijauan, dengan suasana yang senyap, seakan menambah kesan elegan sebuah foto prewedding .
Menurut Subarno, salah seorang pengelola, tahun kemarin saja, rata-rata per bulannya, ada 14 pasangan yang melakukan pemotretan prewedding , yang kebanyakan dari Jakarta dan Bandung .
Tahun ini, jumlah itu bisa bertambah, apalagi karena akses wisata sudah semakin dibuka dan lokasi ini pun menyediakan lokasi foto baru.
Saat berkunjung ke sana, area jembatan apung memang yang paling favorit untuk pemotretan. Berdisi di sana, kita seakan sedang berada di tengah danau kawah yang tenang.
“Hampir semua titik bisa dijadikan spot foto tergantung dari tema yang diambil. Kadang cuaca berkabut pun bisa dijadikan momen untuk diambil fotonya,” ucapnya.
Januari 2023, Kawah Putih menambahkan lagi wahana outdoor yang bisa juga jadi alternatif baru pemotretan prewedding . Ada hidden gem dan terowongan di pintu masuk kawah yang memberikan nuansa berbeda untuk pemotretan.
Selain itu, di kawasan Lembang, banyak lagi lokasi favorit. Selain tempat wisata alam yang natural seperti Tangkuban Parahu, ada juga tempat wisata tematik seperti di Floating Market ataupun The Great Asia Africa (TGAA).
Menurut Intania, PR & Promotion Perisai Group, Floating Market dan TGAA menjadi lokasi yang juga sering dipilih calon pengantin untuk pemotretan prewedding .
Ada pula Piknik Kopi Lembang menjadi lokasi baru yang beroperasional sejak 2021. Dalam sebulan, ada sekitar empat pasangan yang melakukan pemotretan di lokasi-lokasi tersebut.
“Di Floating Market, kebanyakan di Rainbow Garden atau area Kyotoku. Di The Great Asia Africa, lebih banyak pilih di India dan Inari Jepang. Mereka sekaligus menyewa kostum Jepang dan India,” ujarnya.
Saat sepasang calon pengantin menyusun anggaran pesta pernikahan, pemotretan prewedding sudah pasti masuk dalam daftar. Ia tidak lagi menjadi pilihan, tapi kebutuhan.
Fellycia (26), bahkan lebih fokus merancang pemotretan prewedding dibandingkan yang lain.
“Urusan lain diserahkan ke orangtua, kayak gedung, katering, dan lain-lain. Tapi prewedding , itu penting banget harus sesuai konsep saya. Saya sampai ke luar kota dan cuti kerja beberapa hari untuk pemotretan,” tuturnya.
Menurut Noel Monique Renzita, Head of Content The Bride Story, pasangan calon pengantin semakin banyak yang melakukan pemotretan prewedding karena ingin mengabadikan momen menjelang pernikahan. Selain itu, hasil fotonya bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, mulai dari dipajang di acara resepsi, undangan pernikahan, baik yang cetak dan digital, website pernikahan, bahkan suvenir pernikahan.
Saat ini, pasangan calon pengantin semakin gemar mengeksplorasi konsep foto yang lebih unik, kreatif, dan personal. Sebagai konsultan penyelenggaraan pernikahan, ia mengaku semakin banyak melihat ragam foto prewedding dengan elemen yang tak terduga.
“Seperti lokasi di supermarket, lapangan olahraga, pasar, bahkan transportasi umum. Ada juga pasangan yang mereka ulang adegan serial Bajaj Bajuri yang jenaka atau mengenakan daster sederhana di rumah sehingga memberikan kesan jadul yang nostalgic,” ucap Noel.
Selain itu, sesi foto prewedding juga bisa membuat pasangan calon pengantin membangun chemistry dengan tim fotografer, andaikan dari vendor yang sama. Saat hari H pernikahan, calon pengantin sudah lebih akrab dan nyaman saat berinteraksi dengan vendor tersebut.
Persiapan untuk melakukan pemotretan bukan hanya tentang biaya. Tetapi, ada juga proses pemilihan vendor fotografi, pemilihan tema atau konsep , serta persiapan untuk kedua calon pengantin.
Menurut Noel, calon pengantin harus menyiapkan beberapa hal.
“Pertama, budget. Kedua, lokasi dan konsep . Lalu, vendor fotografi, dan jika dibutuhkan vendor videografi, makeup dan hairdo, busana, dan dekorasi,” ucapnya.
Jika belum mengetahui vendor yang ingin dipilih, bisa dengan melihat beragam inspirasi foto prewedding di berbagai media sosial termasuk @thebridestory. Proses pengumpulan informasi ini bukan hanya memilih konsep dan hasil editing, tapi juga harga, lokasi, dan portofolio semua vendor.
Sementara untuk hari pemotretan, tentu pasangan calon pengantin harus mempersiapkan stamina dan kesehatan. Pemotretan bisa berlangsung cukup lama, terutama untuk yang dilakukan di destinasi luar kota atau negeri.
Menurut Cika Hendra dari Cikasoca Photography, bujet memang tergantung dari konsep yang diinginkan klien. Biaya jasa pemotretan prewedding yang dilakukannya biasanya antara Rp1,5 juta-Rp3 juta.
Sementara, persiapan untuk hari pemotretan yang lebih diutamakan adalah kondisi sehat dan mood baik. Selain itu, hal lain pun sudah harus siap seperti konsep matang, make up, kostum, serta lokasi.
Terkait dengan lokasi, pemotretan di Jalan Braga mungkin bisa tanpa biaya. Tetapi, bila melakukan sesi foto di tempat wisata, maka ada biaya khusus melakukan pemotretan prewedding , di luar tiket masuk dan penyewaan properti lainnya.
Di Kawah Putih, biaya untuk foto prewedding mencapai Rp500.000. Itu belum termasuk tiket mobil dan orang yang berpartisipasi. Biaya untuk tiket mobil adalah Rp162.000 dan tiket per orang Rp28.000.
Baca Juga: Berapa Lama Orang Bisa Bertahan Hidup di Reruntuhan Gempa? Simak Penjelasan Para Ahli
“Pemesanan bisa langsung dilakukan hari H, bisa langsung ke office,” kata Subarno.
Sementara, wisata tematik di Lembang juga memberikan rate khusus untuk pemotretan prewedding . Misalnya di Floating Market yang memiliki rentang harga dari Rp1 juta – Rp2,5 juta, yang memiliki perbedaan dari banyaknya area foto yang diijinkan.
Di Piknik Kopi Lembang, biayanya mencapai Rp1 juta untuk bisa berfoto di area indoor ataupun outdoor kawasan yang memiliki satu rumah tua yang indah. Untuk pemotretan prewedding , klien harus memesan minimal tiga hari sebelumnya.***