tribun-nasional.com – Sebanyak 5,3 juta orang di Suriah kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi magnitudo 7,8 pada awal pekan ini. Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan, jumlah itu adalah data awal dari mereka yang terdampak dan perlu segera dikirimkan bantuan.
Akibat musibah gempa , UNHCR mengatkan, jumlah pengungsi sangat banyak hingga menimbulkan perluasan tempat penampungan di Suriah .
UNHCR lantas menyerukan agar masyarakat dunia bersama-sama menyediakan tempat penampungan dan berbagai barang bantuan lainnya.
“Sebanyak 5,3 juta orang di Suriah kehilangan tempat tinggal akibat gempa ,” ujar Sivanka Dhanapala selaku Perwakilan UNHCR di Suriah .
“Itu adalah jumlah yang sangat besar dan datang ke populasi yang sudah menderita pengungsian massal,” ujarnya lagi.
Saat ini, pusat-pusat pengungsi di Suriah perlu memiliki fasilitas memadai, seperti tenda, terpal plastik, selimut termal, alas tidur, dan pakaian musim dingin.
Di tempat lain, pejabat senior WHO Catharina Boehme mengungkapkan, dampak gempa bumi menambah buruk krisis kemanusiaan di Suriah . Boehme mengataka, gempa bumi di Suriah telah menciptakan kondisi krisis di dalam krisis.
“Bagi Suriah , ini adalah krisis di dalam krisis. Kami mengalami guncangan ekonomi, Covid-19, dan sekarang berada di musim dingin yang dalam,” ujar Boehme.
Bahkan, beberapa staf lokal PBB memilih beristirahat di luar bangunan rumah, menandakan adanya kekhawatiran pada kemungkinan gempa susulan yang bisa makin merusak bangunan.
“Ini hanyalah sebuah mikrokosmos dari apa yang terjadi di seluruh area yang terdampak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, WHO telah mengirimkan berbagai pasokan medis dan alat bedah yang disebarkan ke 16 rumah sakit di Suriah .
Tercatat, berbagai pasokan medis dan alat bedah mencapai sekitar 3 juta dolar AS yang diambil dana darurat untuk para pengungsi baru.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa upaya bantuan kemanusiaan harus segera dikirimkan kepada para korban gempa bumi di Turki dan Suriah .
“Kita harus mengutamakan masyarakat,” ujar Antonio Guterres mengawali rilis pers di Markas Besar PBB di New York, AS.
“Sekarang waktunya untuk membantu warga Turki dan Suriah yang terdampak gempa dahsyat,” ujarnya lagi.
Hanya saja, Guterres menyerukan agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dikirimkan ke Suriah .
“Lebih banyak bantuan sedang dalam perjalanan, tetapi lebih banyak lagi yang dibutuhkan,” ujarnya.***