tribun-nasional.com – Apple melihat potensi untuk mengamankan rantai pasokan penting mereka di luar China setelah raksasa teknologi tersebut mendapat tekanan akibat kebijakan lockdown Covid-19 dan ancaman ketegangan geopolitik.
Akhirnya, Apple memilih India sebagai negara alternatif yang menarik untuk berbisnis.
Kompetitor Beijing itu tidak ketinggalan dalam membicarakan peluang. Salah satu menteri utama India mengatakan, bulan lalu Apple ingin meningkatkan produksinya di Negeri Bollywood menjadi seperempat dari total keseluruhan produksi global mereka.
Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal mengatakan, Apple sudah memproduksi sekitar 5% hingga 7% produknya di India. “Kalau tidak salah, mereka menargetkan bisa naik sampai 25% dari produksinya,” ujarnya, dikutip CNN Internasional, Sabtu (11/2).
Selama bertahun-tahun, Apple mengandalkan jaringan manufaktur yang luas di China untuk memproduksi iPhone, iPad, dan produk populer lainnya secara massal. Tetapi ketergantungannya pada negara tersebut mulai tergoyah pada tahun lalu akibat pengetatan aturan Covid-19 di Beijing.
Karena masalah ini, seejak pertengahan tahun lalu, Apple melipatgandakan upayanya untuk berinvestasi di India.
Dapatkah India menggantikan China?
“Secara teoritis, itu bisa dilakukan, tapi tidak akan terjadi dalam semalam,” kata Tarun Pathak, direktur riset di firma riset pasar Counterpoint.
“Ketergantungan [Apple] pada China adalah hasil dari hampir dua setengah dekade dari apa yang China lakukan untuk mengembangkan seluruh ekosistem manufaktur elektronik mereka,” kata Pathak.
Dia menambahkan bahwa perusahaan tersebut membuat hampir 95% ponselnya di China.