6 Tanda Pelamar Gagal dalam Wawancara Kerja

6 Tanda Pelamar Gagal dalam Wawancara Kerja

tribun-nasional.com

Apakah perekrut benar-benar tertarik pada kita sebagai kandidat atau tidak? Terkadang, kita merasa orang yang diajak bicara tidak mempedulikan perkataan kita.

Hal ini bisa dilihat ketika perekrut terus-menerus melihat jam atau dokumen pekerjaan mereka saat kita sedang berbicara.

Jika kita menilai perekrut kurang peduli dengan penjelasan kita, itu merupakan salah satu tanda wawancara kerja berakhir gagal dan kita tidak mendapatkan pekerjaan tersebut.

2. Durasi wawancara dipotong

Katakanlah kita diberi waktu wawancara selama 30 menit. Setelah menunggu, kita hanya diberi 10-15 menit oleh perekrut. Ini juga menandakan sesi wawancara yang buruk.

Durasi wawancara yang singkat kurang ideal bagi perekrut untuk mengetahui banyak hal yang mereka butuhkan dari pelamar.

Lalu, mengapa mereka tetap memutuskan untuk mewawancarai pelamar?

Bisa jadi, perekrut sudah mewawancarai kandidat ideal sebelum kita, dan mereka hanya menunjukkan rasa hormat.

Atau mungkin, perekrut memutuskan untuk mengurangi durasi sejak kita masuk ke dalam ruangan wawancara karena perekrut menganggap kita tidak cocok dan mereka tidak ingin membuang waktu mereka.

3. Tidak ada chemistry

Wawancara kerja boleh dibilang mirip dengan kencan pertama.

Jika pelamar tidak merasakan chemistry, itu menandakan proses wawancara tidak berjalan baik dan jangan abaikan hal tersebut.

Studi dari peneliti di University of Pennsylvania menemukan, sebanyak 70 persen komunikasi bersifat nonverbal.

Seseorang dapat menyadari bahasa tubuh dan merasakan sesuatu yang tidak tersurat dari orang-orang di sekitarnya.

Jadi, perhatikan apakah perekrut menunjukkan “sinyal” yang menegaskan mereka tidak mau menerima kita untuk posisi tersebut.

4. Tidak dapat menjawab pertanyaan “jebakan”

Selama wawancara, perekrut seringkali melontarkan satu pertanyaan yang membuat pelamar lengah.

Jika perekrut bertanya sesuatu dan kita tidak dapat memberikan jawaban yang baik, maka itu adalah masalah besar. Apalagi, jika pertanyaan tersebut menentukan nasib kita untuk mendapatkan posisi yang dilamar.

Ketidakmampuan untuk menjawab pertanyaan penting ini seolah menunjukkan kepada perekrut bahwa kita belum melakukan riset, atau tidak cocok mengemban peran itu.

5. Perekrut tidak menjelaskan tugas dari posisi yang dilamar

Apakah perekrut menyisihkan waktu untuk menjelaskan tugas dari posisi yang dilamar setelah sesi wawancara berakhir?

Jika jawabannya tidak, kemungkinan perekrut sudah memutuskan pelamar tidak cocok untuk posisi tersebut dan enggan menjelaskannya kepada kita.

Lagi pula, buat apa repot-repot menjelaskan detail peran kepada pelamar ketika mereka dari awal tidak berniat menerima kita?

6. Pelamar tidak mengajukan pertanyaan

Wawancara kerja bukan hanya kesempatan pelamar untuk membuktikan mereka adalah kandidat yang tepat, tetapi juga antusias dan berminat pada tugas dan perusahaan.

Tidak mengajukan pertanyaan apa pun terkait tugas atau perusahaan membuat perekrut beranggapan bahwa kita tidak terlalu peduli untuk mendapatkan posisi itu.

Pastikan kita menyiapkan beberapa pertanyaan kepada perekrut selama wawancara kerja.

Pertanyaan itu tidak perlu mendalam, tetapi setidaknya menunjukkan kita peduli dengan posisi tersebut dan apakah kita mampu melakukannya atau tidak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.