tribun-nasional.com –
GEMPA berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turkiye dan Suriah pada Senin (6/2/2023) dipastikan telah menewaskan setidaknya 35.000 orang, merujuk data otoritas setempat hingga Senin (13/2/2023). Wilayah terdampak gempa di kawasan selatan Suriah juga masih belum terjangkau tim penolong.
Sebagaimana dikutip AFP dari otoritas Turkiye dan Suriah, hingga Senin (13/2/2023), gempa pada sepekan sebelumnya tercatat telah memakan korban jiwa setidaknya 31.643 orang di Turkiye dan 3.581 orang di Suriah. Angka ini masih terus bergerak dinamis dengan kecenderungan bertambah bahkan dalam hitungan jam.
Gempa yang oleh para pakar seismologi disebut sebagai tak biasa ini pun kini telah masuk dalam daftar 10 gempa paling mematikan—berdasarkan jumlah korban jiwa yang jatuh—sepanjang abad ke-21.
Seruan kemanusiaan menguar dari Turkiye dan Suriah untuk pertolongan dan penanganan korban jiwa, termasuk bagi pemenuhan kebutuhan pangan dan tempat berteduh korban selamat selama masa darurat bencana.
Terlebih lagi, Suriah selama 12 tahun terakhir dikoyak perang saudara dan dijatuhi sanksi internasional, yang itu menambah kesulitan untuk penanganan bencana dan para korban.
10 gempa paling mematikan
Berikut ini sepuluh gempa paling mematikan di dunia sepanjang abad ke-21 berdasarkan jumlah korban jiwa:
- 2004: 230.000 korban jiwa, Indonesia dan Asia Tenggara
Pada 26 Desember 2004, gempa bumi besar berkekuatan Magnitudo 9,1 menerjang lepas pantai Sumatera, Indonesia, memicu tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di kawasan Asia Tenggara, dengan sekitar 170.000 di antaranya adalah korban jiwa di Aceh , Indonesia.
Peristiwa ini disebut juga sebagai musibah tsunami Aceh , ketika ombak yang dipicu oleh gempa melaju dengan kecepatan 700 kilometer per jam dan berketinggian sampai 30 meter, menelan segala sesuatu yang dilintasinya.
- 2010: 200.000 korban jiwa, Haiti
Gempa berkekuatan Magnitudo 7 pada 12 Januari 2010 menghancurkan Port-au-Prince—Ibu Kota Haiti—dan wilayah sekitarnya. Gempa memisahkan negara itu dari seluruh dunia selama 24 jam, menewaskan lebih dari 200.000 orang, menyebabkan 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di Haiti.
- 2008: 87.000 korban jiwa, Sichuan, China
Lebih dari 87.000 orang, termasuk 5.335 siswa sekolah, tewas atau hilang ketika gempa berkekuatan Magnitudo 7,9 melanda barat daya provinsi Sichuan, China, pada 12 Mei 2008.
Gempa tersebut menguak data 7.000 sekolah rusak parah, memicu tuduhan konstruksi buruk karena korupsi, saat bangunan lain di sekitarnya masih kokoh berdiri setelah gempa.
- 2005: 73.000 korban jiwa, Kashmir, Pakistan dan India
Gempa pada 8 Oktober 2005 menewaskan lebih dari 73.000 orang, sebagian besar di Provinsi Perbatasan Barat Laut Pakistan dan zona Kashmir yang dikelola Pakistan. Gempa ini juga menyebabkan tak kurang dari 3,5 juta orang mengungsi.
- 2023: 35.000 korban jiwa, Turkiye dan Suriah
Pada 6 Februari 2023, gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 mengguncang dari dekat Gaziantep, Turkiye, kawasan berbatasan dengan Suriah. Gempa terbesar di Turkiye dalam hampir satu abad terakhir ini masih diikuti gempa susulan berkekuatan Magnitudo 7,5 yang menghancurkan seluruh lingkungan kota di tenggara Turkiye dan utara Suriah.
Hingga 13 Februari 2023, jumlah korban jiwa akibat gempa di Turkiye dan Suriah tercatat sudah lebih dari 35.000 orang.
- 2003: 31.000 korban jiwa, Bam, Iran
Gempa berkekuatan Magnitudo 6,6 di tenggara Iran pada 26 Desember 2003 menghancurkan kota kuno Bam, menewaskan sedikitnya 31.000 orang. Hampir 80 persen infrastruktur Bam rusak, termasuk meruntuhkan benteng (citadel) gurun yang pernah dianggap sebagai bangunan bata (adobe) terbesar di dunia.
- 2001: 20.000 korban jiwa, India
Gempa besar berkekuatan Magnitudo 7,7 pada 26 Januari 2001 menghantam negara bagian Gujarat di India barat, menewaskan lebih dari 20.000 orang. Gempa meratakan bangunan di seluruh negara bagian, dengan banyak korban jiwa di Bhuj, kota yang berdekatan dengan perbatasan Pakistan.
- 2011: 18.500 korban jiwa, Jepang
Pada 11 Maret 2011, Jepang dilanda gempa bumi besar berkekuatan Magnitudo 9,0 yang juga memicu tsunami. Sekitar 18.500 orang tewas atau hilang karena tembok air yang bergerak dengan kecepatan pesawat jet meratakan komunitas di sepanjang pantai timur laut negara itu.
Kehancuran berikutnya di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi menyelimuti daerah terdekat dengan radiasi, membuat beberapa kota tidak dapat dihuni selama bertahun-tahun dan membuat puluhan ribu penduduk mengungsi.
- 2015: 9.000 korban jiwa, Nepal
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 pada 25 April 2015 melanda Nepal tengah, memicu longsoran salju dan tanah longsor di seluruh negara di lereng Himalaya ini, termasuk menghancurkan sekolah dan rumah sakit.
Gempa tersebut menewaskan hampir 9.000 orang dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal. Guncangan yang sama telah menyebabkan lebih dari seratus situs bersejarah jadi puing, termasuk kuil berusia berabad-abad dan istana kerajaan di lembah Kathmandu.
- 2006: 6.000 korban jiwa, Yogyakarta , Indonesia
Pada 26 Mei 2006, gempa berkekuatan Magnitudo 6,3 mengguncang pantai selatan pulau Jawa, Indonesia, dengan pusat gempa di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gempa ini menewaskan sekitar 6.000 orang. Lebih dari 420.000 orang kehilangan tempat tinggal dan sekitar 157.000 rumah hancur di area terdampak gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.