tribun-nasional.com – Jet tempur Amerika Serikat (AS) kembali menembak jatuh sebuah objek terbang di wilayahnya, tepatnya di atas Danau Huron yang terletak di antara perbatasan AS dan Kanada . Kali ini, objek terbang itu dilaporkan berbentuk segi delapan.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Senin (13/2/2023), Pentagon atau Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa sebuah jet tempur F-16 telah menembak jatuh sebuah objek terbang misterius di atas Danau Huron yang ada di kawasan Amerika Utara pada Minggu (12/2) waktu setempat.
Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder dalam pernyataan resminya mengumumkan bahwa atas perintah Presiden Joe Biden , objek terbang itu ditembak jatuh pada Minggu (12/2) siang, sekitar pukul 14.42 waktu setempat, dengan lokasi di atas Danau Huron.
Lebih lanjut, Ryder menyebut objek terbang itu tidak dinilai sebagai ancaman militer, namun dianggap bisa membahayakan penerbangan sipil atau lalu lintas udara domestik. Diungkapkan Ryder bahwa objek terbang itu mengudara di ketinggian 20.000 kaki atau 6.100 meter sebelum ditembak jatuh.
Ryder juga mengungkapkan kemungkinan bahwa objek terbang itu memiliki kemampuan pengintaian.
“Kami tidak menilai itu sebagai ancaman militer kinetik terhadap apapun yang ada di darat, namun menilai itu sebagai bahaya bagi keselamatan penerbangan dan sebagai ancaman karena potensi kemampuan pengintaiannya,” tutur Ryder dalam pernyataannya.
“Tim kami sekarang akan bekerja untuk menemukan objek itu dalam upaya mempelajari lebih lanjut,” imbuhnya.
Lihat juga Video ‘Geger ‘Balon Mata-Mata’ Bikin Menlu AS Batal ke China’:
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Seorang pejabat AS lainnya, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan objek terbang itu berbentuk segi delapan dengan sejumlah tali tampak menggantung namun tidak ada muatan yang terlihat.
Dalam pernyataannya, Ryder menyebut objek terbang yang ditembak jatuh di atas Danau Huron itu merupakan objek yang sama yang terdeteksi radar di langit Montana pada Sabtu (11/2) waktu setempat, yang sempat memicu penutupan wilayah udara secara singkat pada malam harinya.
“Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara mendeteksi objek itu pada Minggu (12/2) pagi dan terus melakukan pelacakan visual dan radar terhadapnya. Berdasarkan rute dan data penerbangannya, kami bisa secara beralasan menghubungkan objek ini dengan sinyal radar yang terdeteksi di Montana, yang terbang di dekat situs DOD (Departemen Pertahanan) yang sensitif,” terang Ryder.
Kepala Komando Utara AS dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) Jenderal Glen VanHerck menyebut objek itu kemungkinan jatuh di perairan Kanada dan militer AS akan berusaha mengevakuasinya untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Pada Jumat (10/2) waktu setempat, AS juga menembak jatuh sebuah objek terbang tak teridentifikasi (unidentified flying object atau UFO) yang terdeteksi mengudara di langit Alaska. Otoritas Washington mengaku tidak mengetahui pemilik objek terbang misterius seukuran mobil kecil itu.
Upaya pencarian tengah dilakukan untuk mengevakuasi objek terbang yang diperkirakan jatuh di atas perairan yang membeku di ujung Alaska, dekat perbatasan Kanada, atau yang masuk area perairan Samudra Arktik itu.