tribun-nasional.com – JAKARTA, Harga minyak mentah pada Selasa (14/2/2023) jatuh setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bakal menjual cadangan strategis dari Strategic Petroleum Reserve (SPR).
Minyak Brent untuk April 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) hingga pukul 10.15 WIB turun 0,74 persen menjadi 85,97 dolar AS per barel. Sedangkan West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Maret 2023 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) jatuh 1,16 persen menjadi 79,21 dolar AS per barel.
Mengutip Reuters, Departemen Energi AS (DOE) menyatakan akan menjual 26 juta barel minyak dari SPR. Ini merupakan kebijakan yang diamanatkan Kongres pada tahun-tahun sebelumnya. Namun DOE masih mempertimbangkan langkah tersebut, terutama pada tahun fiskal 2023 karena Presiden AS Joe Biden pada 2022 lalu telah menjual 180 juta barel cadangan minyak.
Sementara itu, pasar minyak mulai tenang pekan ini setelah sempat terdampak kekhawatiran pasokan menyusul gempa di Turki. Kapal kargo yang mengangkut minyak mentah Azeri dilaporkan sudah mulai berlayar kembali pada Senin (13/2/2023), yang pertama sejak gempa di wilayah tersebut pada 6 Februari.
Ceyhan adalah titik akhir pipa yang membawa minyak dari Azerbaijan dan Irak, yang memiliki kapasitas ekspor sekitar 1 juta barel per hari (bpd).
Badan Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan produksi minyak mentah dan gas alam AS diperkirakan akan naik ke rekor tertinggi pada Maret. Produksi minyak serpih diperkirakan melonjak 75.000 bpd pada Maret menembus rekor ke 9,36 juta bpd.
Editor : Jujuk Ernawati
Follow Berita iNews di Google News