tribun-nasional.com – Sakit tenggorokan sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Terutama, ketika menelan makanan dan minuman, tidur, atau pun berbicara.
Sirup obat batuk dan pelega tenggorokan sering digunakan untuk meredakan sakit tenggorokan , semacam ini.
Tapi, bagaimana dengan madu ? Apakah cara alami menggunakan madu dapat meredakan kondisi tersebut?
Madu untuk sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Infeksi bakteri atau virus, seperti radang tenggorokan dan infeksi sinus
- Alergi
- Radang amandel
- Penyakit refluks gastroesofageal atau Gerd
- Iritan akibat merokok atau makan makanan pedas
Selain gejala lain seperti hidung tersumbat, kelelahan, dan demam, kita mungkin mengalami batuk.
Madu sudah lama digunakan sebagai obat alami, termasuk untuk melegakan sakit tenggorokan dan meredakan batuk.
“Studi menunjukkan madu memiliki sifat antimikroba dan antiperadangan. Madu dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi pada tenggorokan,” tutur dokter keluarga Elizabeth Rainbolt, MD.
“Studi lain menemukan, madu dapat mengurangi sekresi lendir. Jadi, madu juga bisa digunakan untuk gejala batuk, baik batuk basah maupun kering.”
Tidak dianjurkan untuk anak
Memberikan madu kepada anak di bawah usia satu tahun tidak dianjurkan.
“Ada kekhawatiran akan botulisme bayi, penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum,” lanjut Rainbolt.
“Meskipun jarang terjadi, madu bisa mengandung spora yang menyebabkan botulisme.”
“Spora itu menyerang sistem saraf tubuh, dan anak-anak di bawah satu tahun lebih rentan.”
Cara kerja madu untuk sakit tenggorokan
Kebanyakan sakit tenggorokan cenderung membaik dalam waktu seminggu.
Namun di rentang waktu itu, orang dewasa dapat meminum sekitar satu sendok teh madu untuk batuk dan sakit tenggorokan.
Atau, encerkan setengah hingga satu sendok teh madu dengan air hangat atau teh.
Metode ini direkomendasikan untuk anak berusia di atas satu tahun.
“Kita bisa mencampurkan madu dengan segala jenis teh herbal atau air hangat dan jus lemon, yang bisa menenangkan,” kata Rainbolt.
Rainbolt merekomendasikan penggunaan madu tidak lebih dari 4-5 kali sehari, karena madu mengandung gula.
“Jika khawatir dengan asupan gula, saya sarankan untuk mengonsumsi madu lebih sedikit,” tuturnya.
“Saya hanya akan menggunakan madu di malam hari untuk memberikan sedikit kelegaan sebelum pergi tidur.”
Rainbolt lebih lanjut mengatakan, madu bisa dikonsumsi bersamaan dengan obat flu.
“Jika madu saja tidak membantu, maka kita dapat menggunakan madu dan obat-obatan,” catatnya.
Amankah?
Secara umum, madu merupakan cara alami yang baik untuk membantu melegakan sakit tenggorokan dan batuk, tanpa efek samping seperti obat-obatan yang dijual bebas.
Namun, pastikan madu yang dibeli sudah dipasteurisasi.
Proses pasteurisasi menghilangkan kristal dan ragi yang tidak diinginkan, meningkatkan tekstur dan warna madu, sekaligus memperpanjang umur simpan madu.
Jika tenggorokan mulai terasa gatal, cobalah mengonsumsi madu dan melihat apakah gejala sakit tenggorokan mereda atau tidak.
“Anggap saja madu sebagai garis pertahanan pertama bagi anak berusia di atas satu tahun,” kata Rainbolt.
“Madu adalah makanan yang hampir semua orang bisa coba, dan itu terbukti bekerja sebaik beberapa obat pereda batuk. Itu alternatif yang baik,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.