tribun-nasional.com – JAKARTA – Pemerintah menargetkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBT) rampung pada September 2023. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama DPR secara intensif terus menyelesaikan pembahasan substansi dan rumusan 574 DIM (daftar inventarisasi Masalah) RUU tersebut.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan, regulasi terkait EBT ini diharapkan menjadi regulasi yang komprehensif untuk menciptakan iklim pengembangan EBT yang berkelanjutan dan adil, sehingga manfaatnya bisa dirasakan semua kalangan masyarakat.
“Kami sedang menyelesaikan UU EBT. Ini sudah di DPR, sudah dibahas. Dari 574 DIM, kami sudah membahas sekitar 160 DIM, jadi sudah 15% berjalan. Saya kebetulan jadi ketua panja mewakili pemerintah, kami terus melakukan pembahasan. Targetnya sekitar September, UU ini bisa diselesaikan,” kata Dadan Kusdiana dalam acara B-Universe Economic Outlook 2023, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Menurut Dadan, realisasi bauran EBT hingga akhir 2022 baru mencapai 12,3% dari target 23% pada 2025. Dibandingkan 2021 yang sebesar 12,2%, kenaikan pada 2022 hanya 0,1%. Adapun berdasarkan kenaikan absolut, terjadi peningkatan dari 180,5 juta barel setara minyak (MBOE) per akhir 2021 menjadi 213,8 juta barel setara minyak pada akhir 2023 atau meningkat 18%. “Kalau basisnya dari 2021 ke 2022, EBT naiknya 18%, sedangkan energi primer naik 17%” tutur dia.
Pemerintah, kata Dadan Kusdiana, terus melakukan langkah konkret , termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)/enchanced NDC dengan peningkatan target menjadi 31,89% (358 juta ton CO2e sektor energi) dengan kemampuan sendiri dan 43,20% atas dukungan internasional.
Dia menambahkan, dalam G20 Presidensi Indonesia, para pemimpin negara-negara G20 berkomitmen mencapai global net zero emission (NZE) atau karbon netral sekitar pertengahan abad, dengan memperhatikan teknologi dan situasi setiap negara.
“Para pemimpin G20 juga berkomitmen mencapai target SDG 7 dan menutup kesenjangan akses energi untuk menghapus kesenjangan energi,” tandas dia.