tribun-nasional.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir optimis, total nilai dividen yang dibagikan oleh perusahaan pelat merah akan melampaui target yang telah ditentukan. Ini selaras dengan pertumbuhan laba bersih BUMN konsolidasi yang signifikan.
Erick mengatakan, pada tahun ini BUMN berpotensi membagikan dividen dengan nilai lebih dari Rp 60 triliun. Angka itu lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yakni Rp 49,1 triliun.
“Kita InsyaAllah akan memberikan dividen yang cukup tinggi tahun ini kepada negara, yang targetnya mungkin Rp 50 triliun, mungkin pasti tembus di atas Rp 60 triliun lebih,” kata dia, dalam gelaran Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Senin (13/2/2023).
“Ini mungkin rekor dividen tertinggi selama BUMN ada,” tambah dia.
Angka proyeksi dividen itu didapatkan dengan melihat kinerja keuangan BUMN yang terus tumbuh. Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit, pendapatan BUMN pada 2022 tumbuh menjadi Rp 2.613 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 2.292 triliun.
Dengan adanya pertumbuhan pendapatan itu, laba bersih perusahaan pelat merah turut terkerek. Erick menyebutkan, laba bersih BUMN mencapai Rp 303,7 triliun pada tahun 2022, meningkat dua kali lipat dari Rp 125 triliun.
“Ada peningkatan yang sangat signifikan Rp 179 triliun,” katanya.
Jika dilihat berdasarkan sektornya, sektor keuangan menjadi kontributor utama laba bersih BUMN. Tercatat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 51,5 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp 41,2 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 18,3 triliun, serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk disebut Erick labanya di atas Rp 3 triliun.
“Kalau kita lihat, dari 12 klaster yang kita miliki, sektor jasa keuangan ini memang paling tinggi kontribusinya,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.