tribun-nasional.com – Tak semua perkembangan teknologi ditanggapi dengan nada positif. Salah satunya adalah bos Google Search, Prabhakar Raghavan yang menyatakan teknologi masa depan bisa membuat penggunanya menjadi ‘halu’.
Ucapannya itu menyinggung pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Sektor itu memang sedang banyak digandrungi sejumlah perusahaan, tak terkecuali Google.
“Jenis kecerdasan buatan yang sedang kita bicarakan kadang bisa menyebabkan sesuatu yang kita sebuat halusinasi,” ungkapnya dikutip dari Yahoo News, Selasa (14/2/2023).
Halusinasi yang dimaksud bisa memberikan jawaban yang meyakinkan. Namun jawaban itu sebenarnya adalah fiktif.
Google diketahui ikut dalam pertarungan terbaru di sektor AI, setelah kemunculan ChatGPT. Baru-baru ini perusahaan meluncurkan chatbotnya sendiri bernama Bard.
Dalam pertarungan sengit itu, Google harus melawan setidaknya dua perusahaan teknologi besar. Salah satunya adalah Microsoft yang mendukung OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT dan juga Baidu dari China.
Microsoft diketahui menginvestasikan US$10 miliar OpenAI bulan Januari lalu. Tak berselang lama, perusahaan juga mengumumkan peningkatan mesin pencari dan browser yang menyertakan ChatGPT di belakangnya.
Baidu juga mengumumkan tengah menyiapkan bot. Teknologi itu bernama Ernie Bot dan akan diluncurkan Maret mendatang.
Steve Wozniak, salah satu pendiri Apple, juga menyinggung kekurangan tools AI seperti ChatGPT. Dia menyatakan jika teknologi tersebut bisa berguna, namun di sisi lain dapat membuat kesalahan mengerikan.
Dia memang memuji ChatGPT yang disebutnya mengesankan. Namun mengakui skeptis soal teknologi yang mirip kemampuan manusia.
“Masalahnya adalah itu melakukan hal-hal yang baik bagi kita, namun bisa membuat kesalahan yang mengerikan karena tidak mengetahui apa itu manusia,” jelasnya.