Gubernur NTB salurkan bantuan untuk korban banjir di Sumbawa Barat

Gubernur NTB salurkan bantuan untuk korban banjir di Sumbawa Barat

tribun-nasional.com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Zulkieflimansyah meninjau sekaligus menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Sumbawa Barat, Selasa.

“Tim kita sudah bersiap sejak tadi malam, Senin (13/2),” kata Gubernur Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa, usai meninjau warga yang terdampak banjir di Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Taliwang.

Kedatangan Gubernur NTB didampingi Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Kepala Dinas (Kadis) PUPR NTB Ridwan Syah, Kadis DKP, Kadis Sosial, Kalak BPBD, Kaban BRIDA, dan Forkopimda Kabupaten Sumbawa Barat.

Bantuan yang diserahkan di antaranya selimut, sembako, makanan siap saji, dan berbagai keperluan lainnya.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat setelah hujan deras mengguyur wilayah itu, sejak Minggu (12/2) hingga Senin (13/2), sehingga menyebabkan sejumlah sungai di wilayah itu menjadi meluap.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat diakibatkan cuaca ekstrem berupa curah hujan lebat, sehingga air sungai meluap.

“Ini akibat cuaca ekstrem, yakni hujan lebat yang terjadi di hampir semua wilayah di NTB,” ujarnya.

Ia menyebutkan terdapat sembilan desa atau kelurahan yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat, yakni Seminar Salit, Sapugara Bree, Tepas Sepakat, Tepas, Beru yang berada di Kecamatan Brang Rea. Sedangkan di Kecamatan Taliwang, banjir melanda Tamekan, Sampir, Bugis, dan Menala.

“Total ada 2.952 kepala keluarga (KK) atau 11.808 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat,” ucapnya.

Ia mengungkapkan saat ini kebutuhan mendesak di lokasi banjir adalah peralatan, personel, terpal, selimut, makanan siap saji, air mineral, dan paket perlengkapan keluarga.

“Sampai saat ini air masih menggenangi rumah warga,” ujar Ruslan Abdul Gani.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem (Fenomena La Nina) berupa angin kencang dan hujan lebat yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang.