tribun-nasional.com – Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh Nazir Adam menyatakan pihaknya mendukung penuh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023 – 2027.
“Kami mendukung Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI untuk empat tahun ke depan. Kami berkeyakinan Menteri BUMN tersebut mampu memajukan sepak bola Indonesia,” kata Nazir Adam di Banda Aceh, Selasa.
Menurut Nazir Adam, untuk memajukan sepak bola Indonesia agar lebih bermartabat di mata internasional, PSSI membutuhkan sosok pemimpin yang kuat dan bersih. Kuat kapasitasnya, bersih juga rekam jejaknya.
Nazir Adam mengatakan sosok tersebut dimiliki Erick Thohir. Selain itu, Menteri BUMN tersebut juga berpengalaman mengelola klub sepak bola kelas dunia.
“Kalau menginginkan sepak bola Indonesia maju dan kuat, maka diperlukan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas serta pengalaman mumpuni. Karena itu, kami mendukung Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI,” kata Nazir Adam menegaskan.
Selain itu, kata Nazir Adam, untuk menjadikan sepak bola Indonesia bersih, maka pemimpin PSSI juga harus bersih, bersih niatnya dan bersih juga rekam jejaknya dari noda kotor yang dapat menghambat kemajuan sepak bola nasional.
Oleh karena itu, mantan Wakil Bupati Pidie, Aceh ini, mengajak pemilik suara baik asosiasi provinsi maupun klub sepak bola mempelajari dan menganalisa rekam jejak mereka yang akan memimpin organisasi sepak bola tersebut.
Pastinya, lanjut Nazir Adam, semua kandidat yang mencalonkan diri memiliki catatan baik semuanya. Namun, yang dipilih adalah yang terbaik di antara yang baik demi kemajuan sepak bola di Tanah Air.
“Figur paling tepat untuk didukung dan dipilih untuk memimpin PSSI empat tahun ke depan adalah Erick Thohir. Kami berharap kongres luar biasa menghasilkan sosok pemimpin PSSI yang berkemampuan kuat dan bersih untuk membawa perubahan besar bagi kemajuan sepak bola nasional,” pungkas Nazir Adam.
ErickThohir akan bersaing dengan empat calon ketua umum PSSI lainnya yakni LaNyalla Mattalitti,Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Fary Djemie Francispada Kongres Luar Biasa PSSI, 16 Februari.
