Cara Biden Diam-diam ke Ukraina: Naik Pesawat Gelap dan Kereta Malam

Cara Biden Diam-diam ke Ukraina: Naik Pesawat Gelap dan Kereta Malam

tribun-nasional.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv, ibu kota Ukraina, pada Senin (20/2/2023) tanpa pemberitahuan sejak jauh-jauh hari.

Kantor berita AFP melaporkan, perjalanan Biden ke Ukraina dimulai pada Minggu (19/2/2023) pukul 04.00 pagi waktu setempat.

Tanpa sepengetahuan media dunia, lembaga politik Washington, atau rakyat Amerika, politisi Demokrat berusia 80 tahun itu menaiki Boeing 757 Angkatan Udara AS yang dikenal sebagai C-32.

Pesawat versi lebih kecil dari yang biasa digunakan presiden AS dalam perjalanan internasional ini diparkir jauh dari tempat biasanya Biden naik.

Semua tirai jendelanya diturunkan sehingga kondisi pesawat dari luar tampak gelap.

Berselang 15 menit kemudian, Biden beserta beberapa personel keamanan, tim medis kecil, penasihat dekat, dan dua jurnalis yang disumpah untuk menjaga kerahasiaan berangkat menuju zona perang Ukraina.

Presiden AS adalah salah satu orang yang paling sering diikuti di Bumi. Pers mengikuti Biden ke manapun dia pergi, baik ke gereja atau KTT internasional. Setiap kata yang dia ucapkan di depan umum direkam, ditranskrip, dan dipublikasikan.

Namun, dalam kasus ini, kumpulan reporter untuk perjalanan ke luar negeri yang biasanya terdiri dari 13 jurnalis dari radio, TV, foto, dan organisasi pers tertulis, dipangkas menjadi hanya satu fotografer dan satu penulis.

Salah satu reporter dalam rombongan yaitu Sabrina Siddiqui dari The Wall Street Journal mengungkapkan, dia dan satu fotografer dipanggil ke Pangkalan Bersama Andrews di luar Washington pada Minggu pukul 02.15 pagi waktu setempat.

Ponsel mereka kemudian disita dan tidak dikembalikan sampai Biden tiba di ibu kota Ukraina sekitar 24 jam kemudian.

Pengungkapan detail cara Biden ke Ukraina oleh Siddiqui ini sudah mendapat izin dari Gedung Putih.

Rombongan terbang sekitar tujuh jam dari Washington ke pangkalan militer AS di Ramstein, Jerman, untuk mengisi bahan bakar. Di sini juga, tirai jendela tetap turun dan mereka tidak meninggalkan pesawat.

Penerbangan berikutnya adalah ke Polandia, mendarat di Bandara Rzeszow–Jasionka.

Ini memang bandara Polandia, tetapi sejak perang Ukraina juga menjadi pusat internasional untuk upaya mempersenjatai Ukraina yang dipimpin AS dengan menyalurkan persenjataan dan amunisi senilai miliaran dollar.

Detik-detik Biden tiba di Ukraina

Sesampainya di bandara, Siddiqui dan fotografer Evan Vucci dari Associated Press belum melihat Biden. Situasi tidak berubah di bandara atau ketika masuk ke iring-iringan SUV.

Wartawan yang bepergian dengan Biden memang biasanya ikut iring-iringan mobil, tetapi ada sesuatu yang sangat berbeda kali ini.

Tidak ada sirene atau apapun yang mengumumkan bahwa presiden AS sedang menuju Przemysl Glowny, stasiun kereta Polandia di dekat perbatasan Ukraina.

Saat itu sudah pukul 21.15 waktu setempat ketika mereka berhenti di sebuah kereta. Para jurnalis disuruh naik, masih tanpa melihat Biden.

Kereta dengan sekitar delapan gerbong ini beroperasi di rute untuk membawa bantuan dan warga sipil Ukraina tak terhitung jumlahnya yang melarikan diri.

Siddiqui mengungkapkan, sebagian besar penumpang yang bersama mereka diberi pengamanan ketat.

Biden diketahui adalah penggemar kereta. Dia suka menceritakan tahun-tahun perjalanannya dengan kereta api antara Washington dan rumahnya di Delaware ketika menjadi senator, membesarkan dua anak laki-laki setelah ibu mereka meninggal dalam kecelakaan mobil.

Salah satu julukannya adalah “Amtrak Joe.”

Namun, perjalanan 10 jam ke Ukraina ini tidak seperti yang dilakukan oleh Presiden AS modern.

Perjalanan ke ke zona perang aktif kali ini tidak seperti kunjungan presiden ke Afghanistan atau Irak. Pasukan AS bukan satu-satunya yang memberi pengamanan.

Kereta lalu meluncur ke Kyiv saat matahari terbit.

Biden, yang kali terakhir mengunjungi ibu kota Ukraina ketika masih menjabat wakil presiden Barack Obama, turun sekitar pukul 08.07 pagi.

“Senang bisa kembali ke Kyiv,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.