tribun-nasional.com – JAKARTA – CEO Twitter Elon Musk terkenal atas unggahannya yang kontroversial, namun baru-baru ini lewat unggahannya dia memohon maaf atas semua iklan Twitter yang mengganggu dan tidak relevan.
Dia juga menambahkan bahwa kini perusahaannya tengah mengambil langkah strategis dengan mengaitkan iklan ke kata kunci dan topik di tweet, mirip dengan cara kerja pencarian Googl .
“Maaf telah menunjukkan kepada Anda begitu banyak iklan yang tidak relevan & mengganggu di Twitter! Kami mengambil tindakan korektif (jelas) dengan mengikat iklan ke kata kunci dan topik di tweet, seperti yang dilakukan Google dengan pencarian. Ini akan meningkatkan relevansi kontekstual secara signifikan,” tulisnya pada Jumat (17/2/2023) lalu.
Beberapa Fitur Baru Twitter
Di Tweet lain, Musk juga mengatakan bahwa Twitter sedang mengerjakan fitur ‘tweet yang lebih panjang dengan format dasar’, sehingga memudahkan semua jenis konten untuk diposting di Twitter
Tidak hanya itu, Twitter pun tengah menggodok proyek, di mana orang dapat membebankan biaya kepada orang lain untuk konten mereka.
“Penggunaan tweet panjang yang baik! Pembaruan berikutnya akan memungkinkan tweet yang lebih panjang dengan format dasar, sehingga Anda dapat memposting konten apa pun di Twitter. Kami juga meningkatkan langganan, sehingga Anda dapat menagih orang untuk beberapa konten dan mereka dapat dengan mudah membayar dengan satu klik,” tulisnya.
Elon Musk Mengecam Microsoft
Sementara, pada tweet lainnya, Elon Musk juga mengecam Microsoft karena mengubah OpenAI menjadi ‘sumber tertutup’ yang sekarang berfungsi sebagai penyeimbang Google.
Musk mengatakan bahwa dia ikut mendirikan OpenAI, sebagai perusahaan nirlaba sumber terbuka, tetapi Microsoft telah mengubah segalanya tentangnya.
“OpenAI dibuat sebagai open source, itulah sebabnya saya menamakannya “Open” AI, perusahaan nirlaba yang berfungsi sebagai penyeimbang Google, tetapi sekarang telah menjadi sumber tertutup, perusahaan dengan keuntungan maksimum yang dikendalikan secara efektif oleh Microsoft. Bukan itu yang saya maksudkan sama sekali,” tulisnya.
Menurut laporan, OpenAI didirikan pada tahun 2015 dengan tujuan menyelamatkan umat manusia dari potensi kehancuran AI. Perusahaan diluncurkan sebagai perusahaan riset nirlaba, yang didedikasikan untuk penyebabnya.
Sam Altman dan Elon Musk termasuk di antara pendiri perusahaan. Namun, Musk mengundurkan diri dari OpenAI pada 2018 karena dua perusahaannya yang lain, SpaceX dan Tesla juga mengerjakan teknologi AI.
Pada 2019, OpenAI mendeklarasikan dirinya sebagai perusahaan ‘untuk mencari keuntungan’ dan bermitra dengan Microsoft dan perusahaan besar lainnya.