tribun-nasional.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa (22/2/2023). Tercatat kemarin indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi 21,31 poin atau 0,31 persen ke 6.873,41
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG hingga saat ini masih terlihat berada dalam rentang sideways. Namun, indeks saham masih dibayangi oleh potensi koreksi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah.
“Peluang kenaikan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar melihat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dari data data yang telah terlansir,” kata dia dalam risetnya, Selasa.
Adapun pada perdagangan Rabu (23/2/2023) hari ini, IHSG berpotensi kembali tertekan. William memproyeksi, indeks saham bergerak pada rentang 6.852-6.988.
“Peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain dalam jangka menengah hingga panjang,” tuturnya.
Pada sesi perdagangan hari ini, William merekomendasikan saham BBCA, GGRM, SMGR, TLKM, BSDE, ASII, HMSP, dan AKRA.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG ditutup di bawah garis SMA-20 untuk pertama kalinya sejak awal pembalikan tren pada 9 Februari.
“Dengan demikian, hal ini dapat memicu penurunan lebih lanjut untuk menguji kembali support di level 6.807 dan IHSG cenderung akan melanjutkan pembentukan wave b,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia bilang, level support IHSG berada di 6.858, 6.807, dan 6.760. Sementara level resisten berada pada 6.968, 7.000, dan 7.064.
“Berdasarkan indikator MACD menunjukan momentum bearish,” ucapnya.
Adapun rekomendasi saham Ivan pada hari ini ialah, ANTM (buy on weakness), BBNI (accumulative buy), ASII (accumulative buy), ESSA (accumulative buy), dan MDKA (trading buy).
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.